Sumber :
- Daily Mail
VIVAnews
- Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, pernah meminta kepada Pusat Penanggulangan Teror Nasional, memasukkan nama Tamerlan Tsarnaev dalam daftar orang yang wajib dipantau pihak berwenang, setahun sebelum bom Boston meledak.
Hal ini dilakukan usai pemerintah Rusia menginformasikan CIA pada musim gugur 2011 lalu, bahwa pria berusia 26 tahun itu merupakan orang yang patut diwaspadai karena telah menjadi pengikut Islam radikal.
Menurut pejabat resmi badan itu, peringatan tersebut diberikan oleh badan intelijen Rusia, FSB. FSB menduga Tamerlan termasuk ke dalam golongan militan Islam yang sedang merencanakan serangan teror di Rusia.
Badan mata-mata Rusia itu memberikan informasi ke kantor pusat CIA pada 4 Oktober lalu dan kemudian diteruskan dua minggu kemudian ke badan penanggulangan teror.
Dengan terungkapnya keterlibatan CIA dalam kasus ini, membuktikan pemerintah AS memiliki banyak alasan untuk menyelidiki Tsarnaev bersaudara beberapa bulan sebelum peristiwa pengeboman terjadi.
Fakta itu juga menjadi tanda tanya bagi sebagian kalangan, mengapa pemerintah berwenang tidak melakukan investigasi ketika Tamerlan kembali ke AS, setelah selama tujuh bulan berada di Rusia tahun lalu.
Namun CIA menolak berkomentar mengenai perannya dalam kasus ini. Menurut pejabat intelijen AS, badan mata-mata itu telah mengajukan nama Tamerlan untuk dimasukkan ke dalam daftar TIDE dan membagi semua informasi yang mereka peroleh dari Rusia kepada badan penanggulangan teror dan FBI. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut pejabat resmi badan itu, peringatan tersebut diberikan oleh badan intelijen Rusia, FSB. FSB menduga Tamerlan termasuk ke dalam golongan militan Islam yang sedang merencanakan serangan teror di Rusia.