Sumber :
- REUTERS/Pichi Chuang
VIVAnews
- Kemarahan Taiwan atas Filipina terkait penembakan nelayannya pekan lalu masih berlanjut. Hari ini Taiwan menggelar latihan perang dekat perbatasan maritim Filipina, yang juga merupakan lokasi penembakan nelayan, dan menerapkan sejumlah sanksi tambahan kepada tetangganya itu.
Menurut kantor berita
Reuters
, Rabu kemarin Taiwan sudah menarik perwakilannya dari Filipina. Taiwan pun membekukan penerimaan pekerja dari Filipina dan sejumlah kerjasama bisnis dan dagang kedua pihak.
Baca Juga :
Feby Longgo, Ketua Kelompok Mekaar Merasa Beruntung Usaha Semakin Maju dan Bisa Membantu Sesama
Nelayan Taiwan, Hung Shih-cheng, tewas setelah kapalnya ditembak kapal patroli Filipina di perairan sebelah utara negara itu karena dianggap melanggar perbatasan maritim. Taiwan menyatakan pembunuhan itu berlangsung di zona ekonomi eksklusif Taiwan dan insiden tersebut dianggap melanggar hukum internasional.
Selain menolak permintaan maaf dan menerapkan sejumlah sanksi sepihak kepada Filipina, Taiwan pun menggelar latihan militer, yang dimulai hari ini. Latihan itu berlangsung selama dua hari.
Pejabat Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan bahwa latihan berlokasi di Selat Bashi. Itu merupakan perairan yang membatasi wilayah maritim Taiwan dan Filipina. Latihan itu melibatkan jet-jet tempur Mirage 2000 dan kapal-kapal kelas fregat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Nelayan Taiwan, Hung Shih-cheng, tewas setelah kapalnya ditembak kapal patroli Filipina di perairan sebelah utara negara itu karena dianggap melanggar perbatasan maritim. Taiwan menyatakan pembunuhan itu berlangsung di zona ekonomi eksklusif Taiwan dan insiden tersebut dianggap melanggar hukum internasional.