Penyiksaan TKI di Malaysia

Masyarakat Tak Perlu Besarkan Masalah

VIVAnews - Masyarakat Indonesia diminta tidak membesar-besarkan masalah penyiksaan yang terjadi pada pekerja asal Indonesia di Malaysia.

Bocah di Buleleng Bali Diduga Dicabuli Ayah Kandungnya di Kos-kosan

Pengamat hubungan Indonesia-Malaysia dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Haron Daud meminta masyarakat Indonesia melihat kasus kekerasan terhadap pekerja Indonesia secara menyeluruh.

"Tolong lihat penyebabnya dan jangan langsung menuding majikan kejam," kata Haron setelah pertemuan Eminent Persons Group (EPG) Indonesia dan Malaysia di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.

Menurut Haron, ada beberapa alasan yang membuat majikan bertindak tegas terhadap pembantunya. Pertama, tidak semua tenaga kerja pendatang memiliki keterampilan yang cukup.

Haron juga mengatakan banyak pekerja Indonesia yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia berbuat tidak pantas. "Misalnya saat majikan bekerja, pembantu membawa kawan lawan jenis masuk dalam rumah," kata dia.

Dia juga menuturkan bahwa terkadang kelalaian majikan dalam membayar upah pembantu bukan sepenuhnya kesalahan majikan. Beberapa agen penyalur pekerja kerap menarik bayaran perekrutan terlalu tinggi dan menyatakan majikan tidak perlu membayar upah pembantu selama jangka waktu tertentu. "Nah, para pembantu tidak mengetahui hal ini," kata Haron.

Namun, Haron mengakui beberapa majikan si negeri Jiran itu memang keterlaluan. "Jika majikan memang kejam, bukan hanya rakyat Indonesia, warga Malaysia pun marah," kata dia.

Lebih lanjut, Haron membenarkan rencana pemerintah Malaysia untuk mengurangi penerimaan tenaga kerja asing. Hal itu dilakukan untuk memberi lapangan pekerjaan bagi warga Malaysia.

"Pemangkasan pekerja pendatang memang terjadi, tapi kami tetap membutuhkan pekerja asing seperti pembantu rumah tangga. Kalau tidak ada mereka, Malaysia bisa ambruk," ujar Haron.

Ilustrasi rudal balistik Houthi Yaman

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit

Drone canggih MQ-9 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh kelompok Houthi di Yaman.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024