Mohammed Mursi Diselidiki Atas Kejahatan Kriminal

Pemerintah Mesir mengumumkan penyelidikan tindak kriminal atas mantan Presiden Mohammed Mursi yang digulingkan militer. Penyelidikan dilakukan menyusul adanya aduan masyarakat soal pemerintahan Mursi.

Diberitakan

, pengumuman ini disampaikan penyelidik Mesir pada Sabtu, 13 Juli 2013. Di antara aduan terhadap Mursi adalah praktik mata-mata, memicu kekerasan, dan merusak perekonomian negara.

Mursi sendiri ditahan di tempat rahasia sejak digulingkan militer pada 3 Juli lalu.

Tidak disebutkan siapa yang mengajukan aduan tersebut. Namun, menurut hukum di Mesir, aduan ini adalah langkah pembuka untuk menjatuhkan dakwaan pada seseorang karena tindak kriminal.

Mengumumkan penyelidikan soal tindak kriminal sendiri sangat jarang dilakukan di Mesir. Selain Mursi, penyelidik juga menerima aduan terhadap beberapa orang anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk pemimpinnya, Mohamed Badie. Badie sendiri telah dihadapkan dengan dakwaan memicu kekerasan pada demo pekan lalu, namun dia belum ditahan.

Menurut anggota militer senior Mesir, penyelidik tidak melakukan penahanan anggota IM demi memantau aktivitas mereka dan mengumpulkan bukti terhadap tuduhan tersebut. "Kami biarkan mereka berbicara dan memprotes dan kami yakin pada akhirnya semuanya akan diselesaikan dengan lancar dan sesuai hukum," ujar pria yang enggan disebutkan namanya ini.

Juru bicara IM Gehad Al-Haddad mengatakan bahwa dakwaan itu konyol. Menurut dia, militer yang memicu kekerasan yang menewaskan puluhan orang pekan lalu. "Mereka sendiri yang melakukan kejahatan itu dan mereka menuduh oposisi," kata Haddad.

"Selama kau menguasai polisi dan pengadilan, bukti bisa tiba-tiba muncul dan hakim akan puas. Lalu, media menjualnya ke publik," lanjutnya lagi.

Dalam sepekan kemarin, sedikitnya 90 orang tewas dalam bentrok antara pasukan pemerintah dan massa Ikhwanul Muslimin. IM menegaskan mereka tidak akan pergi dari jalan-jalan kota Kairo hingga Mursi kembali menjabat presiden.