Sumber :
- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews
- Bentrokan berdarah di Mesir pada Rabu lalu telah membuat sejumlah negara menutup kedutaan besarnya di Kairo. Situasi di Mesir pun masih mencekam, apalagi setelah pemerintah setempat memberlakukan keadaan darurat sejak Rabu lalu dan kelompok (IM) Ikhwanul Muslimin justru kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kairo pada Jumat siang waktu setempat.
Menurut sejumlah media massa internasional, Kanada dan Amerika Serikat menutup kantor kedutaan mereka di Mesir untuk sementara waktu. Mereka tidak mau para staf masing-masing terjebak atau menjadi korban dari potensi bentrokan susulan antara pasukan keamanan dengan para pengikut IM yang masih marah atas kudeta militer terhadap Presiden Mohamed Mursi 3 Juli lalu.
Baca Juga :
Top Trending: Poster Nobar Timnas Indonesia Dipenuhi Foto Pejabat, Jawaban Tak Terduga Seorang Anak
. Pemerintah AS juga mengeluarkan pernyataan yang "mengecam keras" aksi penggusuran bersenjata pihak keamanan pada Rabu lalu yang menyebabkan bentrokan berdarah.
Pemerintahan transisi Mesir bentukan militer mengklaim bahwa jumlah korban tewas dari bentrokan itu lebih dari 500 jiwa. Namun, IM menyatakan bahwa jumlah korban yang tewas sudah lebih dari 2.000 orang.
AS pekan lalu juga menutup Kedubesnya di Mesir selama beberapa hari. Penutupan ini terkait laporan intelijen bahwa jaringan teroris al-Qaeda saat itu berencana menyerang kantor perwakilan AS di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
. Pemerintah AS juga mengeluarkan pernyataan yang "mengecam keras" aksi penggusuran bersenjata pihak keamanan pada Rabu lalu yang menyebabkan bentrokan berdarah.