Setelah Merah dan Kuning, Kini Kaos Putih Ikut Ramaikan Bangkok

Demonstran di Bangkok, Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews -
Aksi protes di Bangkok identik dengan massa Kaos Merah -pendukung Thaksin Shinawatra- dan Kaos Kuning -pendukung kerajaan-. Namun dalam aksi yang tengah memanas kali ini, muncul kelompok baru yang menamakan diri sesuai yang pakaian mereka, Kaos Putih.


Diberitakan
Channel News Asia
, Rabu 22 Januari 2013, misi Kaos Putih ini adalah mendukung pemerintahan demisioner yang dipimpin Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk menggelar pemilihan umum.

Kunjungan Kerja ke Ciamis, PT Minarak Banyumas Gas Melaksanakan Komitmen Eksplorasi Migas

Pesan mereka sederhana yaitu ingin agar pemilu 2 Februari mendatang tetap berjalan. Hal itu, lantaran pengambilan suara dianggap jalan terbaik untuk memulihkan situasi di Thailand.
Video Aksi Pencuri Gasak Spion Mobil yang Parkir di Garasi


Sosok Maria Montessori yang Menginsipirasi Ki Hajar Dewantara dalam Dunia Pendidikan
Namun, di satu sisi, beberapa anggotanya ada pula yang setuju dengan pandangan politik yang disuarakan oleh pemimpin Komite Reformasi Rakyat Demokratik (PDRC), Suthep Thaugsuban.

"Kami percaya bahwa di dalam sebuah demokrasi, pemilihan umum adalah proses yang penting," ujar pengajar universitas dan pendukung kelompok kaos putih, Morragotwong Phumplab.


Morragotwong mengaku bahwa biasanya dia tidak begitu tertarik untuk terlibat dalam kegiatan politik. "Namun, terkadang saya ikut menyatakan pandangan saya. Saya keluar dengan membawa lilin karena dengan begitu dapat membawa perdamaian," imbuhnya.


Jumlah massa kaos putih tidaklah sebanyak Kaos Merah atau Kuning. Kendati mereka telah berulang kali mengatakan tidak berpihak ke kubu mana pun, massa Kaos Putih kerap diidentikkan dekat dengan massa Kaos Merah, karena pro-demokrasi.


"Publik membuat Anda harus berpihak ke satu sisi. Apabila Anda bukan pendukung kelompok Kaos Kuning, berarti Anda pendukung Kaos Merah. Semua berpikir, apabila Anda tidak bersama kami, maka Anda lebih memilih untuk berpihak ke sisi yang sebaliknya," ungkap pendukung kaos putih dan kolumnis, Sujane Kanprit.


Hal tersebut, lanjut Sujane, membuat publik sulit menentukan pilihan. "Tidak ada lagi ruang bagi kami untuk bersikap. Apabila Anda tidak satu pandangan dengan satu sisi, maka mereka akan mendorong Anda hingga berpihak ke sisi lainnya. Sayangnya, pihak lain itu, juga tidak sependapat dengan Anda," imbuh Sujane.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya