Korut Bebaskan Misionaris Asal Australia

John Short, misionaris Australia yang ditahan Korut
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews -
Kabar Terkini Anak Ferdy Sambo Trisha Eungelica, Sibuk Koas dan Rawat Adik Bungsunya
Korea Utara hari ini akan membebaskan dan mendeportasi misionaris asal Australia. Misionaris berusia 75 tahun ini itu ditangkap bulan lalu setelah menyebarkan pamflet agama Kristen.

Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik ke Warga Banyuwangi

Diberitakan
Anies Baswedan Resmi Bubarkan Timnas Amin
Reuters yang mengutip
KCNA
, Minggu 2 Maret 2014, pembebasan dilakukan setelah John Short mengaku melakukan tindakan kriminal dengan di kuil Buddha Pyongyang pada hari ulang tahun Kim Jong-il.


"Saya meminta maaf telah menyebarkan potongan ayat Injil pada 16 Februari, hari ulang tahun yang mulia Kim Jong-il," ujar Short dalam surat pengakuannya yang dirilis KCNA, tertanggal 1 Maret.


Surat pengakuan itu sebanyak tiga lembar dan ditulis menggunakan tinta merah. Setiap halamannya ada cap jempol Short.


"Saya sadar media massa Amerika Serikat dan negara-negara Barat mengatakan bahwa Korut negara tertutup dan tanpa kebebasan beragama sangat tidak akurat dan salah," kata Short dalam pengakuannya.


Pemerintah Korea Utara memutuskan mendeportasi Short karena dianggap terlalu tua untuk menjalani hukuman. Sementara itu, misionaris lainnya dari AS, Kenneth Bae, masih menjalani hukuman kerja paksa atas tuduhan hendak menggulingkan pemerintahan Korut.


Kebebasan beragama di Korut dianggap yang paling parah di seluruh dunia. Bulan lalu, hal ini dicantumkan dalam laporan komite penyidik PBB yang menyamakan situasi dan penyiksaan tahanan Korut seperti yang dilakukan .


Menteri Luar Negeri AS John Kerry pekan lalu menyerukan perhatian dunia pada kekejaman di Korut. Kerry dalam pernyataannya mengatakan bahwa negara komunis itu adalah "tempat yang sangat, sangat jahat."


"Korea Utara adalah salah satu tempat paling tertutup dan kejam di dunia. Tidak ada pertanyaan lagi soal itu. Ada kejahatan yang terjadi di tempat itu yang membutuhkan perhatian kita semua," kata Kerry. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya