Putin: Pengerahan Militer ke Ukraina Opsi Terakhir

Pasukan Rusia tanpa identitas berpatroli di Crimea, Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner
VIVAnews
Jorge Martin Ancam Cabut Jika Ducati Pilih Marc Marquez di MotoGP 2025
- Presiden Rusia, Vladimir Putin, membeberkan alasannya mengerahkan kekuatan militer penuh di Crimea, Ukraina. Dilansir
Reuters
Optimalkan Program TJSL, 3 Bidang Ini Jadi Perhatian MIND ID
, Rabu 5 Maret 2014, Putin mengatakan, Ia akan menggunakan kekuatannya di Ukraina hanya sebagai upaya terakhir untuk mengurangi kekhawatiran bahwa ketegangan Timur-Barat di atas bekas Republik Soviet dapat menyebabkan perang.

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Namun nyatanya ketegangan tetap terjadi di Ukraina. Pasukan Rusia melepaskan tembakan peringatan dalam konfrontasi dengan prajurit Ukraina di sebuah pangkalan udara, dan kapal-kapal angkatan laut Rusia dilaporkan telah memblokade selat yang memisahkan semenanjung Ukraina dari Rusia.


Pada konferensi pers pertamanya sejak krisis mulai, Putin mengatakan Rusia berhak untuk menggunakan semua opsi untuk melindungi kompatriotnya yang mendapat teror di Ukraina. Tapi kata Putin, kekuatan itu tidak diperlukan untuk saat ini.

Putin membantah angkatan bersenjata Rusia secara langsung terlibat dalam perebutan wilayah Crimea. Menurutnya pasukan berseragam tanpa lambang nasional adalah 'kekuatan pertahanan lokal Crimea'.

"Sedangkan untuk membawa pasukan, untuk saat ini tidak ada kebutuhan seperti itu, tapi kemungkinan seperti itu ada. Apa yang bisa menjadi alasan untuk menggunakan kekuatan militer? Secara alami akan menjadi pilihan terakhir. Benar-benar yang terakhir," kata Putin.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengultimatum akan memberikan "sanksi" pada Rusia jika Presiden Putin terus mempertahankan pasukannya di Crimea, wilayah otonomi Ukraina.

Beberapa "sanksi" diantaranya sudah ditunjukan Obama. Seperti pembekuan aset, pelarangan visa, juga penghentian kerjasama dan investasi. Pemerintahan Obama juga sudah menunda kerjasama militer degan Rusia dan berencana akan memboikot penyelenggaraan pertemuan G8 di Sochi, Rusia, Juni mendatang.

"Langkah yang diambil Rusia sudah melanggar kedaulatan dan integritas Ukraina sebagai negara," ujar Obama. "Keputusan tersebut juga sekaligus melanggar hukum internasional," katanya. (eh)
Menteri Sosial, Tri Rismaharini di Kantor Kemensos RI, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2024

Posko Pengungsi-Rumah Warga Masuk Jalur Lahar Dingin Marapi, Mensos Risma Segera Lapor Jokowi

BNPB mengatakan sebanyak 67 orang meninggal dunia akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024