Sumber :
- Doc. US Navy
VIVAnews -
Sudah lebih dari 24 jam pesawat Malaysia Airlines tidak diketahui keberadaannya, diduga jatuh di perairan antara Malaysia dan Vietnam. Lima negara turut membantu pencarian dengan menurunkan angkatan laut dan udara mereka untuk mencari pesawat nahas tersebut.
Lima negara tersebut adalah Vietnam, China, Singapura, Filipina dan Amerika Serikat. Pencarian dilakukan di bawah komando Malaysia yang melibatkan beberapa kekuatan di negara jiran tersebut, yaitu Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, Angkatan Udara dan Laut Malaysia, Badan Penegakan Maritim Malaysia, dan Markas Sistem Pertahanan Area Terintegrasi.
AS sendiri, diberitakan
TIME
, telah menurunkan kapal perang penghancur kelas Arleigh Burke mereka ke perairan Vietnam untuk membantu pencarian pesawat Boeing 777 penerbangan nomor MH370. Misi pencarian itu juga melibatkan pesawat tempur, kapal fregat dan kapal selam.
Misi ini juga menghapuskan sengketa wilayah dan politik, terutama di Laut China Selatan. "Di sinilah persahabatan demi kemanusiaan dan diplomasi militer bermain, saat nyawa dipertaruhkan," kata seorang anggota misi pencarian tersebut.
Sejauh ini, pencarian belum membuahkan hasil. Namun militer Vietnam menemukan jejak panjang ceceran minyak di Teluk Thailand, diduga berasal dari pesawat tersebut. Namun belum ada pernyataan resmi soal ini dan pencarian masih terus dilakukan.
Pemerintah Malaysia menyatakan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas bantuan dari kelima negara tersebut. Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan telah mengontak Singapura, Vietnam, dan Filipina, dalam konteks ASEAN, untuk membantu.
Baca Juga :
Terpopuler: Teuku Ryan Tulis Pesan Haru Buat Anak dan Respons Ammar Zoni, Irish Bella Dijodohkan
Baca Juga :
Diwawancarai Media Malaysia, Atta Halilintar Dipuji Warganet Lantaran Bisa Berbahasa Melayu
Ratusan penumpang, kebanyakan berasal dari China ada di pesawat itu. Tujuh orang di antaranya adalah warga Indonesia. Anifah mengatakan pemerintah Malaysia menyadari keresahan para keluarga penumpang dan meminta mereka untuk bersabar.
"Duka dan doa kami untuk para penumpang dan kru pesawat," kata Anifah. (eh)
Halaman Selanjutnya
Ratusan penumpang, kebanyakan berasal dari China ada di pesawat itu. Tujuh orang di antaranya adalah warga Indonesia. Anifah mengatakan pemerintah Malaysia menyadari keresahan para keluarga penumpang dan meminta mereka untuk bersabar.