VIVAnews - Anandita Dutta Tamuly memecahkan rekor Guinness Book of Records dengan makan cabai terpedas di dunia hanya dalam waktu dua menit, Kamis pekan lalu. Perempuan di India tersebut berhasil menyantap lebih dari 51 buah cabai "bhut jolokia" yang ditetapkan sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guinness Book of Records pada 2007.
Selesai menyantap cabai, perempuan 28 tahun itu makin mengejutkan penonton dengan membalurkan segenggam biji cabai ke matanya. Buah tanaman perdu yang dijuluki "cabai hantu" tersebut memiliki lebih dari satu juta unit Scoville, ukuran ilmiah untuk tingkatan rasa pedas. Sedangkan merica jalapeno memiliki antara 2.500 hingga 8.000 Scoville. Saus tabasco klasik berada antara 2.500 hingga 5.000 unit Scoville.
Meski berhasil mencatat rekor dunia, Tamuly bersikap rendah hati. "Saya sudah makan bhut jolokia sejak masih anak-anak dan tidak pernah merasa pedas di mulut saya," kata Tamuly, seperti dikutip dari laman harian The Telegraph.
"Saat saya berumur lima tahun, lidah saya sakit dan ibu saya mengoleskan saus sambal untuk menyembuhkan infeksi. Sejak itu saya jadi senang makan cabai," terang Tamuly usai makan cabai di kampung halamannya di wilayah Assam, India.
Tamuly mengaku, sejak saat itu dia merasa bahwa makan cabai merupakan kiat bagus untuk menjaga kesehatan. "Tiap kali saya demam atau flu, saya tinggal mengunyah cabai dan saya merasa lebih baik," kata Tamuly.
"Sejujurnya, saya hampir-hampir tidak memperhatikan cabai lagi sekarang," katanya. Tamuly menambahkan, dia sangat kecewa karena "hanya" bisa menelan 60 cabai dalam sesi latihan sebelum mencatatkan upaya makan cabai terpedas tersebut.
Rekor sebelumnya diraih oleh seorang perempuan Afrika Selatan yang berhasil menyantap delapan jalapeno dalam satu menit pada 2002. September tahun lalu, seorang koki tewas akibat makan saus cabai saat dia berkompetisi dengan temannya.
Pengamat Sepakbola Asing Sorot Timnas Indonesia: Gaya Main Mereka Langka di Asia
Pengamat sepakbola asal Australia, Paul Williams mengatakan gaya bermain Timnas Indonesia di Piala Asia U23 merupakan hal yang langka dijumpai di Asia.
