Sumber :
- REUTERS/Albert Gea
VIVAnews
– Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, termasuk salah satu tokoh dunia yang berbelasungkawa atas wafatnya novelis peraih Nobel asal Kolombia, Gabriel Garcia Marquez.
“Dengan wafatnya Gabriel Garcia Marquez, dunia kehilangan salah satu penulisnya yang paling visioner. Dia salah satu favorit ketika saya muda. Saya menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Karya Gabo akan hidup untuk generasi-generasi mendatang,” kata Obama seperti dikutip
ABC New
s, 18 April 2014.
yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk Bahasa Indonesia dengan judul ‘Seratus Tahun Kesunyian.’ Novel yang ia tulis di tahun 1967 itu sudah terjual lebih dari 30 juta buku di seluruh dunia dan meraih Nobel Kesusastraan pada tahun 1982.
Beberapa karya Gabo lainnya yang juga mendunia antara lain
Love in the Time of Cholera
,
Chronicle of a Death Foretold
, dan
The General in His Labyrinth
. Gaya bertutur Gabo di dalam novel-novelnya yang hidup, dengan alur cerita yang mempertemukan realita dan hal-hal gaib, menempatkan dia sebagai pelopor aliran sastra yang disebut realisme magis.
Gabo menderita sakit pernafasan dan infeksi air seni. Bulan lalu, dia sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya dipulangkan ke rumahnya, pekan lalu. Karena usia yang telah menua, kondisi kesehatan Gabo semakin menurun sebelum akhirnya meninggal dunia.
Selain menulis novel, Gabo juga seorang jurnalis dan aktivis politik di tanah kelahirannya, Kolombia. Dia dilahirkan pada 6 Maret 1928 di kota Aracataca. Namun, sebagian hidupnya dijalani di Meksiko dan Eropa. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk Bahasa Indonesia dengan judul ‘Seratus Tahun Kesunyian.’ Novel yang ia tulis di tahun 1967 itu sudah terjual lebih dari 30 juta buku di seluruh dunia dan meraih Nobel Kesusastraan pada tahun 1982.