Pegawai Gelar Unjuk Rasa, McDonald Tutup Kantor Pusat

McDonald's
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald, menutup kantor pusatnya di Oak Brook, negara bagian Illinois usai terjadi unjuk rasa besar-besaran. Keputusan itu diambil oleh pejabat McDonald setelah berkonsultasi dengan polisi.


Dilansir dari kantor berita
CNN
, Rabu 21 Mei 2014, terdapat sekitar 1.500 pengunjuk rasa yang merupakan pegawai McDonald dan pegawai restoran cepat saji lainnya, menuntut agar upah minimum mereka dinaikkan menjadi US$15 atau Rp173 ribu per jam.


Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan
Sementara itu, menjadi pekerja di restoran cepat saji di AS, hanya digaji standar US$8,83 atau Rp102 ribu. Angka ini dinilai oleh para pekerja sangat jauh dari standar gaji untuk hidup layak.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Mereka berunjuk rasa melalui pintu masuk kampus McDonald, tempat pelatihan untuk membuat burger.
Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar


Selain penutupan kantor pusat McDonald, sebanyak 3.000 karyawannya pun ikut terpengaruh. Mereka tidak dapat bekerja dengan maksimal.


Aksi unjuk rasa ini sengaja digelar sebelum pertemuan tahunan para pemegang saham. Saat sesi itu, akan dilakukan pemungutan suara untuk pembayaran para petinggi McDonald.


Melalui aksi unjuk rasa tersebut, para demonstran ingin menunjukkan gaji yang buruk kian memperburuk jumplangnya pendapatan pegawai di AS. 


"Kami ingin menunjukkan bahwa para pemegang saham McDonald dan CEO, Don Thompson, mendengarkan aspirasi, melihat kami dan mengetahui bahwa mereka terus mendorong kami menuju kemiskinan," ujar juru bicara kelompok serikat pekerja restoran cepat saji, Fast Food Forward, Kendall Fells.


Namun, mereka keburu dihadang oleh 250 petugas penegak hukum, termasuk polisi negara bagian. Para pengunjuk rasa diminta untuk meninggalkan lokasi.


Ketika para pengunjuk rasa menolak, mereka ditahan oleh polisi Oak Brook di Illinois.


Para pekerja restoran cepat saji dan organisasi buruh telah menggelar aksi unjuk rasa sejak 2012 untuk mendorong kenaikan upah dan memperjuangkan hak para pekerja seperti honor yang tetap dibayarkan ketika sakit.


Presiden Barack Obama sudah mendorong Kongres untuk menaikkan upah minimum federal dari US$7,25 atau Rp84 ribu menjadi US$10,10 atau Rp117 ribu. Namun, usulan itu mendapat tentangan dari Partai Republik.


Sementara itu, menurut data Biro Statistik Buruh yang dilansir kantor berita
BBC,
standar gaji bagi pekerja di restoran cepat saji di AS yakni US$8,83 atau Rp102 ribu per jamnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya