Sumber :
- REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews -
Panglima militer pemimpin junta Thailand Jenderal Prayuth Chan-O-Cha, mengatakan akan membentuk pemerintahan sementara pada September mendatang. Tugas dari pemerintahan sementara ini yaitu mengawasi reformasi politik yang akan diikuti pemilu pada tahun mendatang.
Stasiun berita
Channel News Asia, Jumat 13 Juni 2014 melansir Prayuth tidak menyebut apakah kabinetnya berasal dari kaum sipil atau personil militer. "Sebuah pemerintahan baru akan dibentuk pada Agustus atau awal September. Jangan tanya saya siapa saja para Menterinya dan dari mana mereka berasal," kata Prayuth saat menggelar rapat soal anggaran tahun 2015.
Prayuth pun belum menyatakan akan menunjuk dirinya sendiri sebagai Perdana Menteri. Dia turut meminta kepada warga Thailand untuk bersabar dengan keputusan yang dia buat. "Saya tahu, ini merupakan periode awal, tapi saya berharap, momen semacam ini bisa berlangsung lebih lama sedikit," ujar dia.
Dia mengatakan penting bagi Thailand untuk memiliki personel militer yang kuat. "Apabila, kita tidak memiliki militer yang kuat, maka kita tidak akan punya daya tawar. Apabila militer kami tidak kuat, maka tidak akan ada yang patuh," ujar dia.
Selain itu, Prayuth mengatakan akan mencabut skema program subsidi beras, karena telah merugikan negara. Dia juga tengah berupaya mencari cara mengurangi biaya produksi agar bisa membayar utang pada para petani.
Baca Juga :
Banyak Bus Kecelakaan, Ini Pengakuan Pihak PO
Baca Juga :
Maju Pilgub Jabar, Betapa Kagetnya Bima Arya Lihat Masalah Setu hingga Kemacetan di Depok
Prayuth pun belum menyatakan akan menunjuk dirinya sendiri sebagai Perdana Menteri. Dia turut meminta kepada warga Thailand untuk bersabar dengan keputusan yang dia buat. "Saya tahu, ini merupakan periode awal, tapi saya berharap, momen semacam ini bisa berlangsung lebih lama sedikit," ujar dia.
Dia mengatakan penting bagi Thailand untuk memiliki personel militer yang kuat. "Apabila, kita tidak memiliki militer yang kuat, maka kita tidak akan punya daya tawar. Apabila militer kami tidak kuat, maka tidak akan ada yang patuh," ujar dia.
Selain itu, Prayuth mengatakan akan mencabut skema program subsidi beras, karena telah merugikan negara. Dia juga tengah berupaya mencari cara mengurangi biaya produksi agar bisa membayar utang pada para petani.
Blak-blakan, Petinggi Como Ungkap Alasan Tak Mau Rekrut Pemain Timnas Indonesia
Setelah resmi promosi ke Serie A, Como kini menjadi pembicaraan di Indonesia. Hal itu tak lepas dari latar belakang klub yang disokong pengusaha asal Indonesia, Hartono
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :