Mahathir: Proton Tidak Bisa Bertahan Tanpa Proteksi

Jokowi kunjungi pabrik Proton
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id
Soal Mobnas, Pemerintah Dinilai Minim Perhatian
- CEO Proton yang juga mantan perdana menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, menyebut perusahaan pembuat mobil nasional Malaysia itu akan jatuh jika tidak ada langkah-langkah proteksi.

Mobil Lokal di Ajang Internasional

Dilansir dari laman
Deru Mobnas Tetangga
Malaysian Insider , April 2014 lalu, Mahathir menyebut Proton menghadapi kompetisi yang kuat dari merek asing. "Perlu ada proteksi untuk industri otomotif lokal kita," ucapnya.


Pangsa pasar Proton di Malaysia terus merosot dari tahun ke tahun, dengan tersisa hanya 17 persen pada 2014. Pada Jumat, 9 Februari 2015, Proton berhasil membuat perjanjian dengan perusahaan Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari (PT ACL).


Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Proton dan perusahaan milik mantan Kepala BIN Hendropriyono itu, disebut untuk membantu Indonesia membuat mobil nasional.


Kerjasama itu diharap dapat menjadi solusi atas menurunnya penjualan Proton di negara asalnya, Malaysia. Indonesia dengan 250 juta penduduknya, dipandang sebagai pasar besar yang dapat menguntungkan.


Tidak diungkapkan, apa yang akan diberikan pemerintah Indonesia untuk mendorong suksesnya kerjasama antara Proton dan ACL. MoU mengatur kedua pihak untuk melakukan uji kelayakan hingga enam bulan ke depan.


Selain menilai potensi pasar, uji fisibilitas juga ditujukan untuk menjajaki kontribusi apa yang dapat diberikan oleh pemerintah Indonesia.




Simak Juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya