Sumber :
- Reuters/Khamenei.ir/Handout
VIVA.co.id
- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan peringatan bahwa kesepakatan kerangka kerja mengenai program nuklir negaranya, merupakan 'jaminan' dari perjanjian akhir dengan negara-negara maju.
Pekan lalu Iran dan enam negara mencapai kesepakatan, yang masih menyisakan perbedaan pendapat dalam menginterpretasikan isi kesepakatan, terkait dengan implementasi perjanjian dan pencabutan sanksi atas Iran.
Baca Juga :
Perjanjian Nuklir Iran Disepakati
Baca Juga :
Melunak pada Iran, Ini Cara AS Bujuk Israel
Di dalam pernyataannya, Khamenei mengatakan tentang kemungkinan, bahwa pihak yang tidak dapat dipercaya (enam negara yang terlibat dalam negosiasi perjanjian), ingin membatasi Iran dalam rincian perjanjian.
Perjanjian akan menghalangi Iran melakukan pengembangan program nuklirnya, yang sebagai gantinya Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan mencabut sanksi yang selama ini dijatuhkan pada Iran.
Namun tidak ada jaminan bahwa AS akan menepati janji, apalagi jika pencabutan sanksi dilakukan bertahap, atau tidak sepenuhnya dihapuskan saat perjanjian akhir mulai diimplementasikan.
Tidak ada jaminan AS dan para sekutunya tidak akan berubah sikap, menggunakan dalih apa pun untuk tidak melaksanakan janji, apabila tidak ada pengaturan tegas yang akan mengikat mereka.
Khamenei sejauh ini tidak menyatakan penolakannya atas negosiasi perjanjian nuklir. "Saya tidak pernah optimis tentang negosiasi dengan AS. Walau saya tidak optimis, saya setuju negosiasi ini dan mendukung para negosiator," katanya.
Walau begitu dia menggaungkan pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani, yang bersikeras agar sanksi dicabut segera setelah perjanjian akhir diimplementasikan.
"Kami tidak akan menandatangani perjanjian, kecuali yang segera menghapus semua sanksi ekonomi, pada hari pertama implementasi," kata Rouhani, Kamis, 9 April 2015.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Di dalam pernyataannya, Khamenei mengatakan tentang kemungkinan, bahwa pihak yang tidak dapat dipercaya (enam negara yang terlibat dalam negosiasi perjanjian), ingin membatasi Iran dalam rincian perjanjian.