Indonesia Kecam Serangan ISIS Terhadap Pengungsi Palestina

Pengungsi Palestina menunggu bantuan kemanusiaan di Yarmouk.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Menlu Lantik Konsul Kehormatan RI Ramallah di Amman
- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam semua tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) terhadap para pengungsi Palestina di wilayah Yarmouk, Suriah pada 1 April lalu. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, ketika ditemui di Gedung Kemlu, kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.

Diplomat RI Dukung Palestina Lewat Lantunan Jazz

"Pemerintah Indonesia mengutuk semua tindak kekerasan yang dilakukan oleh berbagai kelompok terutama terhadap warga sipil yang tidak bersalah, dalam konteks ini, terhadap para pengungsi Palestina," ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu.
Presiden Jokowi dan Presiden Sudan Bicarakan Nasib Palestina


Serangan terhadap para pengungsi Palestina dilakukan ISIS sejak awal April kemarin. Data dari BBC menyebut sekitar 18 ribu pengungsi masih berada di lokasi dan kini terisolir.


Sulit bagi mereka untuk memperoleh bantuan kemanusiaan dan kabur. Padahal, mereka sebelumnya sudah terjebak dalam konflik peperangan antara pasukan yang loyal terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan pasukan pemberontak yang menentang rezimnya selama setahun.


Menurut perwakilan Badan PBB yang menangani masalah pengungsi Palestina, UNRWA, kondisi di Yarmouk begitu buruk dan tak layak lagi untuk ditempati. Saat ini, masih ada sekitar 18 ribu pengungsi yang bertahan di kamp Yarmouk.


Oleh sebab itu, mereka menyerukan agar adanya penghentian peperangan, agar bisa memberikan waktu bagi warga sipil mengungsi dan mengizinkan masuk bantuan.


"Nyawa warga sipil di Yarmouk belum pernah terancam seperti ini," kata badan PBB UNRWA dalam pernyataan mereka.


Mereka mengatakan, sekitar 100 orang telah berhasil kabur pada hari Minggu kemarin. Sementara, seorang pejabat berwenang Palestina mengatakan sekitar 300 keluarga berhasil melarikan diri pada Sabtu pekan lalu.


Alih-alih menghentikan peperangan, pada Selasa kemarin, Pemerintah Suriah malah menawarkan untuk memasok senjata ke kamp pengungsi Palestina untuk melawan ISIS. Wakil Menlu Suriah, Faisal Meqdad mengatakan pemerintahnya telah menggunakan semua upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan medis bagi para pengungsi Palestina. Selain itu, Pemerintah Suriah mengaku juga membantu pengungsi Palestina untuk keluar dari Yarmouk.


Seorang pejabat dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Anwar Abdul Hadi, mengatakan otoritas berwenang di Suriah siap mendukung para pejuang Palestina.


"Bahkan, dalam beberapa cara, salah satunya melalui bantuan militer untuk mendorong ISIS keluar dari area kamp pengungsi," kata Hadi dan dikutip kantor berita Jerman,
Deutsche Welle
.


Pemimpin PLO, Ahmad Majadalani mengatakan, mereka telah setuju dengan Pemerintah Suriah untuk bersatu dengan pasukan Palestina di Suriah.


"Jika final, maka kesepakatan itu akan menjadi gebrakan baru, sebab sebagian besar pengungsi Palestina di Suriah menentang rezim Al-Assad," ujar Madjalani.


Namun, karena ada isu penyerangan yang dilakukan ISIS, kedua pihak itu akhirnya bersatu.

![vivamore="
Baca Juga
:"]









[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya