Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan berkonsultasi dengan jaksa agung, seputar masalah hukum terkait warga negara Filipina, Mary Jane Veloso, yang terancam segera dieksekusi mati di Indonesia.
Demikian disampaikan juru bicara presiden Filipina yang dikutip
Reuters
, Senin, 27 April 2015. Pernyataan itu dikeluarkan, setelah Presiden Filipina Benigno Aquino bertemu dengan Jokowi di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kedua pemimpin bertemu di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Benigno dalam pertemuan, meminta adanya pertimbangan kemanusiaan dalam kasus hukuman mati terhadap Mary Jane.
Jokowi disebut merasa simpati dan akan berkonsultasi dengan jaksa agung. Mary Jane merupakan seorang ibu dengan dua anak, yang karena kemiskinan harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri.
Dia tertangkap di bandara pada 2010, setelah tertipu oleh jaringan pengedar narkotika untuk membawa 2,6 kilogram heroin ke Indonesia. Kurangnya pendidikan, membuat Mary Jane tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik.
Sayangnya tidak ada penerjemah bahasa tagalog, yang disediakan saat persidangan di Indonesia, mengakibatkan banyak salah pengertian yang berakhir dengan beratnya hukuman yang dijatuhkan.
Baca Juga :
Video Conference Mary Jane Belum Jelas
DPR Bantah 10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Barter dengan Mary Jane
Mary Jane adalah terpidana mati asal Filipina.
VIVA.co.id
28 Juli 2016
Baca Juga :