Filipina Belum Kirim Permintaan Telewicara Mary Jane

Mary Jane Viesta Veloso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ochi April
VIVA.co.id
DPR Bantah 10 WNI Tahanan Abu Sayyaf Barter dengan Mary Jane
- Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta hingga kini masih menunggu kepastian dari Kejaksaan Agung dan Pengadilan Filipina yang meminta kesaksian Mary Jane Fiesta Veloso dengan menggunakan
video conference
Jaksa Agung: Eksekusi Mati Tahap Ketiga Belum Direncanakan
.
Jaksa Agung Bantah Eksekusi Mati Ditunda karena Tiada Dana

Kepala Lapas Wirogunan, Zainal Arifin menjelaskan, segala keperluan termasuk tempat dan lokasi untuk conference telah disiapkan. Namun, hingga kini belum ditentukan hari dan tanggal untuk Mary Jane memberi keterangan.


"Saya dengar
teleconference
dari media. Tapi belum pernah secara resmi. Semua tergantung permintaan Kejagung, di lapas sudah kami siapkan. Tapi untuk alat kami tidak ada," kata Zainal Arifin, Jumat 8 Mei 2015.


Lapas Wirogunan kata Zainal, juga belum memperolah pemberitahuan dari kuasa hukum Mary Jane terkait persidangan di Filipina.


Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony Spontana, sebelumnya telah menjelaskan, Kejaksaan Agung akan menjadwalkan ulang
video conference
tersebut.


"Akan ditunda sampai semua surat secara resmi kita terima," ujarnya, Kamis 7 Mei 2015.


Menurut Tony, surat resmi dari Pemerintah Filipina diperlukan sebagai dasar penyelenggaraan
video conference
. Selain itu, dalam surat resmi itu juga akan diatur siapa saja yang dapat hadir dalam
video conference
, termasuk mengatur bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara Mary Jane dengan otoritas Filipina.


Mengingat status Mary Jane adalah terpidana mati yang sedang menunggu waktu eksekusi, maka Tony menyatakan, persidangan nantinya tertutup untuk umum.


Mary Jane Fiesta Veloso adalah terpidana mati kasus narkotika yang masuk dalam daftar eksekusi mati tahap dua. Mary berhasil lolos dari detik-detik eksekusi setelah Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk memberi kesempatan kepada otoritas Filipina mengungkap sindikat perdagangan manusia.


Kesaksian Mary diperlukan sebagai bahan
preliminary investigation
yang akan dilakukan Filipina untuk mengungkap kasus kejahatan
human trafficking
tersebut. Sebagai korban, Mary jane akan memberikan kesaksiannya melalui
video conference
yang seluruh persiapan teknis dari penyelenggaraannya akan dibiayai Pemerintah Filipina.


Laporan: Nuryanto/ Yogyakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya