Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Belakangan banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, yang cara penanganannya oleh pemerintah, banyak mendapat kritik dari publik, karena terkesan jauh dari perhatian serius.
Sementara di China, Perdana Menteri China Li Keqiang, memerintahkan otoritas menyelidiki kasus kematian empat anak terlantar di Provinsi Guizhou, setelah meminum cairan pestisida.
Dikutip dari
Reuters
, Jumat, 12 Juni 2015, satu anak lelaki dan tiga perempuan berusia 5-13 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di Bijie, Guizhou, China, pada Selasa, 9 Juni lalu.
Pada banyak wilayah miskin di China, anak-anak biasanya ditinggal di desa, dirawat oleh nenek atau keluarganya, saat orangtua mereka bekerja di kota.
Li mengatakan insiden itu sangat memprihatinkan, sehingga memerintahkan departemen pemerintah meningkatkan pengawasan, agar mekanisme keamanan sosial tidak sekadar menjadi formalitas.
Dia mengancam pejabat pemerintah yang tidak melakukan tugasnya untuk bertanggungjawab. "Tragedi ini tidak boleh terjadi lagi," ujar Li, yang dikutip oleh media China.
Baca Juga :
Dari Lukisan, Kasus Ayah Cabuli Anak Terungkap
Keempatnya telah keluar dari sekolah karena masalah biaya. Sebenarnya Presiden Xi Jinping, Mei lalu, mengatakan warga pedesaan harus ikut menikmati pertumbuhan ekonomi China.
Mekanisme sosial sudah diterapkan. Namun praktiknya oleh para pejabat pemerintah setempat, biasanya melaksanakan kebijakan tidak sesuai keinginan pusat. Hal itu juga terjadi dalam kasus kematian empat bocah itu.
Namun berbeda dengan sebelumnya, pemerintahan Presiden Xi Jinping sudah terbukti sangat serius dan tegas, dalam menangani kasus-kasus korupsi para pejabat pemerintah di semua tingkatan.
Halaman Selanjutnya
Mekanisme sosial sudah diterapkan. Namun praktiknya oleh para pejabat pemerintah setempat, biasanya melaksanakan kebijakan tidak sesuai keinginan pusat. Hal itu juga terjadi dalam kasus kematian empat bocah itu.