Kronologi Pembajakan Kapal Tangker Malaysia

Kapal Tanker Kim Harmon
Sumber :
  • Dok. Dispen AL
VIVA.co.id
Kapal Pengangkut Perompak MT Okrim Harmony Ditemukan
- Kapal tanker Malaysia, MT Orkim Harmony  dilaporkan hilang kontak pada 11 Juni lalu di kawasan Laut China Selatan akhirnya ditemukan pada Kamis malam, 18 Juni 2015. Kapal yang membawa muatan ULG 95 (minyak petron RON 95) itu ternyata dibajak kawanan perompak.

Menteri Retno Sebut Ada Delapan WNI Ditangkap di Vietnam

Kapal tersebut terakhir hilang kontak sekitar pukul 20.54 waktu setempat, saat menjalani rute Malaka-Kuantan. Lokasi terakhir hilang kontak terdeteksi pada 23,5 nautical mile, Timur Laut Tanjung Sedili.
Delapan Pembajak Asal Indonesia Tertangkap di Vietnam


Sejak dilaporkan menghilang, Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan Otoritas Maritim Malaysia dibantu Maritime Security Task Force Singapura serta TNI Angkatan Laut bahu-membahu melakukan pencarian kapal tersebut.

Pencarian akhirnya membuahkan hasil. Pada 15 Juni terdeteksi sinyal dari kapal tersebut memasuki perairan Thailand dan Vietnam. Militer Malaysia pun langsung mengerahkan pesawat udara untuk mengetahui titik koordinat ditemukannya sinyal kapal tersebut.

Pada 18 Juni 2015, Tentara Laut Diraja Malaysia mengirimkan tiga unsur kapal perangnya untuk menjemput kapal tersebut. Diduga, selama dalam pembajakan, kapal tersebut sudah diganti nama dari semula MT Orkim Harmony diubah menjadi Kim Harmon.


Berikut kronologi pembajakan kapal tangker Malaysia MT Orkim Harmony yang disampaikan Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI AL, Kolonel Laut Suradi Agung Slamet kepada
VIVA.co.id
, Jumat, 19 Juni 2015.


- MT. ORKIM HARMONY (bendera Malaysia) dinyatakan '
lost contact
' pada jam 20:54 G,  11 Juni saat menjalani rute Malaka-Kuantan dengan muatan ULG 95 (minyak petrol RON 95). Lokasi terakhir 23,5 Nautical mile Timur Laut Tanjung Sedili, Malaysia.


- Pada 12 Juni jam 11:18 G, aksi awal Koarmabar mengerahkan KRI Alamang dan KRI Teuku Umar dalam rangka pencarian di perbatasan RI Malaysia.


- Terhitung sejak tanggal 12 sampai 18 Juni Koarmabar melaksanakan koordinasi secara intensif dengan APMM (Otoritas Maritim Malaysia), MSTF (Maritime Security Task Force Singapura), ILO Singapura di IFC, Atase Pertahanan Malaysia.

Aksi yang dilakukan

*KRI Parang fokus pencarian pd perbatasan RI-Malaysia di Laut Natuna;

*KRI Imam Bonjol patroli di Utara Jemaja/TRP;

*KRI Teuku Umar patroli di perairan Natuna;

*KRI Surik fokus di ALKI I Utara;

*KRI Alamang patroli utara Bintan-Tanjung Berakit-Pulau Mapor;

*Pesawat udara U-618 penyisiran Selat Malaka.


- Pada 15 Juni muncul '
Distress Signal
' pada pos 07 12,39 U - 103 49,40 T (per. Teluk Siam); ada info berganti nama; kemudian Orkim Harmony (OH) diduga telah memasuki perairan Thailand/Vietnam.


- Pada 17 Juni, Malaysia mengerahkan bantuan aset dari Australia berupa pesawat udara patroli maritim P3C/ORION. Dari hasil patroli maritim pesawat udara diketahui kontak pada pos 09 21 U - 102 44 T dengan haluan/cepat 154/11 kts; nama berubah menjadi KIM HARMON.


- Pada 18 Juni Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) mengirim 3 unsur menuju koordinat.

*KD Trengganu untuk menjemput Orkim Harmony;

*KD Pahang dan KD Handalan bertugas melaksanakan pengawalan menuju Kuantan.


- Pada 19 Juni, infor dr TLDM/KD Trengganu melaporkan pembajak telah kabur tanggal 18 Juni sekitar jam 20:00-20:30 H, menggunakan 'rescue boat' dari kapal Orkim Harmony pada pos 08 43,17 U - 103 11,23 T. Seluruh ABK dalam keadaan selamat. Koarmabar-ILO Singapura-ILO Malaysia-ILO Vietnam melaksanakan 'sharing' informasi akan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.


- Pada 19 Juni pukul 11:51 G, telah diterima informasi dari ILO Vietnam bahwa Vietnam Border Guard telah memeriksa '
rescue boat
' warna kuning di Pulau THO CHU. Otoritas Vietnam sedang menginvestigasi delapan orang di dalam
rescue boat
mengaku sebagai orang Indonesia, diduga pembajak.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya