Pembajak Kapal Malaysia yang Kabur ke Batam Masih Buron

Kapal tanker Malaysia MT Orkim Harmony
Sumber :
  • KBRI Kuala Lumpur Malaysia
VIVA.co.id
Perangi Pembajak, RI dan Malaysia Bentuk Tim Satgas Patroli
- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan hingga saat ini lima pelaku pembajakan kapal tanker Orkim Harmony milik Malaysia yang kabur ke Batam masih buron. Sebelumnya, pelaku pembajakan diperkirakan hanya berjumlah delapan orang. 

WNI Pembajak Tanker Malaysia Dipindah ke Hanoi
Belakangan, informasi dari otoritas Negeri Jiran, jumlah pelaku mencapai 13 orang. Demikian informasi yang disampaikan Iqbal kepada VIVA.co.id melalui telepon pada Selasa malam, 23 Juni 2015. 

Kapal Pengangkut Perompak MT Okrim Harmony Ditemukan
"Menurut informasi dari otoritas Indonesia, entah Angkatan Laut atau polisi, mereka melarikan diri ke Batam," kata Iqbal. 

Menurut laporan dari media Malaysia, pelaku kabur dengan menggunakan kapal nelayan jenis tugboat.

Malaysia juga menginginkan agar kelima orang untuk diekstradisi ke Negeri Jiran. Sebab, kelima orang itu merupakan bagian dari kelompok pembajak yang kini ditangkap di Vietnam. 

Iqbal menjelaskan selain dengan proses ekstradisi, Negeri Jiran juga bisa meminta agar pelaku dikirim ke Kuala Lumpur melalui sistem Mutual Legal Assistance (MLA). 

"Nanti, akan kami lihat setelah ditangkap, bagaimana kondisi ke depannya," Iqbal menambahkan. 

Dia menyebut masalah ekstradisi, akan dilihat siapa yang lebih efektif dalam melakukan peradilan. Untuk saat ini, bukti paling banyak ada di Malaysia, sementara di Vietnam kurang bukti untuk menggelar peradilan di sana. 

MT Okrim Harmony dilaporkan menghilang pada 11 Juni kemarin. Saat itu kapal mengangkut 6.000 ton metrik BBM RON 95 senilai 21 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. 

Di atas kapal juga diangkut sebanyak 22 kru. Lima di antaranya berasal dari Indonesia. Satu kru ABK WNI diketahui terkena tembakan di bagian paha ketika berusaha untuk menguasai kapal. Menurut informasi dari Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Hermono, yang menemui kelima WNI di Kuantan pada akhir pekan lalu menyebut lima WNI itu dalam keadaan baik. 

Bahkan, satu ABK yang sempat terluka sudah bisa bekerja dan berjalan seperti biasa. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya