Teror di Hotel Mewah Mali, Lima Orang Tewas

Lokasi ibukota Bamako, Mali
Sumber :
  • REUTERS/Joe Penney/Files
VIVA.co.id
- Pemerintah Mali langsung menurunkan pasukan militer untuk membebaskan sekitar 170 sandera yang kini ditahan oleh sekelompok pria bersenjata yang diduga merupakan kaum ekstremis. Dugaan itu didasarkan kesaksian orang yang bekerja di hotel melihat pria bersenjata itu tiba dan meneriakkan "Tuhan Maha Besar". 

Stasiun berita BBC, Jumat, 20 November 2015 melansir, hingga saat ini masih belum diketahui identitas kelompok yang menyerang hotel milik warga Amerika Serikat itu. Sejauh ini, seorang sumber media asing menyebut pelaku adalah anggota jihadis. Jumlah mereka juga belum bisa dipastikan.

Situs media lokal, Depeche Du Mali, menyebut pelaku mencapai 10 orang. Sementara itu, grup pemilik Blu Radisson menyebut pelaku hanya terdiri atas dua orang. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Namun, sudah lima sandera yang ditembak mati oleh pelaku. 

Sementara itu, menurut laporan radio RTL, selain menurunkan pasukan setempat, Prancis juga menerjunkan militernya di sekitar hotel. Keberadaan pasukan Prancis di Mali telah berlangsung sejak Januari 2013. 
Pengakuan Prabowo Dibantu Jokowi Persiapkan Diri Jelang Pelantikan Presiden Bulan Oktober

Tujuannya untuk membantu militer Mali dalam melawan kelompok ekstremis di bagian utara Mali. 
Sekda Supian Suri Datangi DPD PAN untuk Maju Jadi Wali Kota Depok

Kantor Presiden Mali telah mengetahui adanya situasi penyanderaan di Hotel Blu Radisson. Presiden Ibrahim Boubacar Keita (IBK) yang saat ini tengah berada di Chad untuk melakukan kunjungan kenegaraan, langsung mempercepat kunjungan tersebut.
Daftar 5 Mobil Listrik Bekas yang Harga Jualnya Tinggi
Pasukan Prancis bertugas di Mali

Pangkalan PBB di Mali Diserang Roket Militan

Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2015