Cari Kotak Hitam EgyptAir, Mesir Kerahkan Kapal Selam

Pesawat EgyptAir.
Sumber :
  • REUTERS/Yiannis Kourtoglou

VIVA.co.id – Mesir mengerahkan kapal selam untuk membantu pencarian pesawat EgyptAir yang jatuh di perairan Mediterania, Kamis lalu.

Demo Turunkan Presiden, Ratusan Orang Ditangkap

Kapal dan pesawat yang melakukan patroli di utara laut Alexandria telah menemukan beberapa bagian tubuh, barang pribadi dan puing pesawat berjenis Airbus A320 itu.

Hingga kini, kotak hitam atau black box pesawat masih belum ditemukan. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, peralatan bawah laut dari industri minyak lepas pantai Mesir juga sedang dibawa untuk membantu pencarian.

Imam Besar Al-Azhar: Rangkul Kristen, Jangan Gunakan Istilah Minoritas

"Mereka memiliki kapal selam yang bisa mencapai kedalaman 3.000 meter di bawah air. Kapal tersebut sedang bergerak menuju lokasi kecelakaan pesawat, dan kami berupaya keras untuk mencari kotak hitam," kata Sisi, mengutip kantor berita Reuters, Senin, 23 Mei 2016.

Kementerian Perminyakan Mesir mengatakan Presiden Sisi meminta kapal selam yang sebagian besar digunakan untuk mempertahankan anjungan minyak lepas pantai.

Presiden Mesir Resmikan Masjid dan Gereja Terbesar di Timur Tengah

Belum diketahui apakah kapal selam hanya akan digunakan untuk membantu menemukan kotak hitam, atau akan digunakan hingga tahap operasi akhir.

Menurut ahli investigasi kecelakaan udara, tim pencari memiliki waktu 30 hari untuk mencari sinyal kotak hitam yang dikeluarkan setiap detiknya dari alat yang melekat pada kotak hitam.

Pada tahap ini, mereka biasanya akan menggunakan hydrophone akustik dan robot canggih untuk memindai sinyal dari dasar laut dan mengambil objek black box setelah ditemukan.

Secara terpisah, Armada VI Angkatan Laut AS menyatakan salah satu pesawat patrolinya telah melihat lokasi lebih dari 100 buah puing, yang positif diidentifikasi sebagai bagian dari pesawat EgyptAir MS804.

EgyptAir yang terbang dari Paris ke Kairo tersebut hilang dari radar Kamis pagi, sesaat setelah memasuki wilayah udara Mesir tepatnya di perairan Mediterania.

Lembaga penyidik Prancis mengatakan, pesawat tersebut mengirim serangkaian sinyal peringatan yang menunjukkan bahwa asap telah terdeteksi di dalam badan pesawat, sesaat sebelum hilang. Namun sinyal tersebut tidak menunjukkan penyebab api atau asap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya