Duka Keluarga Korban EgyptAir, Berharap Sang Anak Menelepon

Seorang kerabat korban pesawat EgyptAir berduka di Gereja Katedral, Kairo, Mesir
Sumber :
  • Reuters/Mohamed Abd El Ghany

VIVA.co.id – Jatuhnya pesawat EgyptAir di perairan Mediterania mendatangkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban. Amal, ibunda Samar Ezzedine (27 tahun), seorang pramugari penerbangan bernomor MS804 itu setia menanti di Bandara Internasional Kairo dan berharap anaknya pulang dengan selamat.

Puing Pesawat Ditemukan di Israel, Diduga Milik EgyptAir

"Dia (Amal) tidak ingin pulang. Bahkan berpindah pun enggan dari pintu kedatangan. Dia menolak mempercayai (tragedi) ini. Saya terus mengatakan kepadanya untuk mematikan telepon, namun dia selalu bilang bagaimana jika nanti Samar menelepon," kata Mona, adik dari Amal dan bibinya Samar, seperti dikutip dari situs Reuters, Senin, 23 Mei 2016.

Ezzedine merupakan pramugari yang baru saja menikah, dan diperkirakan tewas ketika pesawat berjenis Airbus itu jatuh dalam perjalanan dari Paris ke Kairo.

Data Kotak Hitam EgyptAir Berhasil Diunduh

Sementara itu, puluhan orang berpakaian hitam berbondong-bondong mendatangi sebuah masjid di Kairo Barat untuk mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga Ismail Chabana dan ibunya, Youmna Hamdy, yang ada di dalam daftar penumpang MS804.

"Saya berharap mereka tidak merasakan penderitaan yang lama dan menyakitkan," kata seorang wanita yang tidak disebutkan namanya.

Kotak Hitam EgyptAir Berhasil Diperbaiki

Otoritas Mesir menyatakan telah menemukan potongan tubuh manusia, puing pesawat, serta barang pribadi penumpang mengambang di Laut Mediterania, sekitar 290 kilometer utara dari Alexandria.

Namun, belum ditemukan tubuh secara utuh maupun teridentifikasi. Tes DNA juga sedang diupayakan terhadap beberapa potongan tubuh yang sejauh ini belum menghasilkan apa-apa.

Penyebab kecelakaan, hingga kini masih menjadi misteri dan pencarian terhadap kotak hitam (black box) belum membuahkan hasil. Pihak EgyptAir telah menawarkan fasilitas istirahat bagi keluarga penumpang dan anggota kru di dua hotel dekat Bandara Kairo.

Namun, banyak di antara mereka yang sudah pulang untuk menerima belasungkawa atas hilangnya orang yang mereka kasihi. Pesawat EgyptAir membawa 56 penumpang dan 10 kru pesawat, termasuk seorang anak dan dua bayi. Termasuk di antaranya 30 warga mesir, 15 warga Prancis, dan 10 warga negara lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya