- VIVA.co.id/Youtube
VIVA.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin tertawa terbahak-bahak usai mendengar laporan dari menterinya soal rencana ekspor.
Saking lucunya, wajah Putin terlihat memerah. Bahkan ia sempat menutupi wajahnya lantaran tertawanya tak tertahankan lagi.
Kejadian ini terjadi dalam rapat kabinet menteri-menteri di Rusia bersama Vladimir Putin pada Minggu, 15 Oktober 2017. Seperti dilansir dalam laman alarabiya.net, awal mula tawa Putin ini terjadi ketika Menteri Pertanian Rusia Alexander Tkachev menyampaikan rencana kerjanya.
Saat itu, Tkachev mengusulkan agar Rusia melakukan peningkatan ekspor daging ke luar negeri. Salah satunya yakni daging Babi. Tkachev pun menyebut negara sasaran ekspor itu adalah negara seperti Jepang, China dan Indonesia.
Baca Juga:
- Ketika Putin, Trump dan Jokowi Lupakan Hiruk Pikuk Negara
- VIDEO: Detik-detik Mobil Presiden Rusia Dihantam Mercy
Saat itulah, Putin tersenyum dan kemudian menyela Tkachev dengan menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara muslim. Jadi ekspor daging babi akan percuma karena muslim tidak memakan babi.
Namun oleh Tkachev malah menjawab, "Mereka (Indonesia) akan melakukannya." Lalu dibalas lagi oleh Putin, "Tidak, mereka tidak akan melakukannya," ujar Putin seraya tertawa terbahak-bahak.
Meski begitu, akhirnya maksud Tkachev rupanya bukan Indonesia yang dimaksudnya. Setelah diperjelas, rupanya Tkachev meralat negara yang ingin diekspor itu adalah Korea Selatan.
Di jejaring sosial Youtube, video Putin tertawa terbahak-bahak lantaran ekspor babi itu, juga memantik komentar.
Beberapa menilai meski Putin tertawa, namun ia telah membuktikan bahwa Putin memahami bagaimana Indonesia.
"Good! World leaders are to know everything about other countries economy, religion, markets etc etc. in order to stay ahead. Trump wouldnt even know where Indonesia is!?," tulis salah satu komentar pengguna Youtube bernama v2iame.
Sumber AS Sebut China Bakal Bantu Militer Rusia dalam Perang Ukraina
Seorang pejabat AS mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi China telah menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Rusia.
