- REUTERS/Hannah McKay
VIVA – Sebagai seorang penguasa Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth ternyata memiliki banyak musuh dan terancam keamanannya. Seorang mantan polisi Selandia Baru mengungkapkan Ratu Inggris hampir dibunuh oleh seorang remaja di negara tersebut.
Upaya pembunuhan terhadap Ratu tersebut kemudian ditutupi oleh otoritas Selandia Baru. Hal ini dilakukan karena Selandia Baru khawatir Ratu akan menolak berkunjung kembali ke negara itu di masa depan.
Dilansir Independent, Senin 15 Januari 2018, mantan detektif polisi Kota Dunedin, Tom Lewis, mengatakan upaya gagal menghabisi nyawa Ratu Elizabeth itu terjadi ketika ia mengunjungi kota tersebut pada Oktober 1981.
Tom mengungkapkan kepada situs Stuff, bahwa Christopher John Lewis, remaja berusia 17 tahun, menembakkan peluru ke iring-iringan mobil kerajaan, dan nyaris membunuh Ratu Elizabeth. Banyak pengunjung di acara tersebut mendengar suara tembakan, meski pihak otoritas saat itu bersikukuh mengatakan bahwa itu suara papan nama yang jatuh.
"Anda tidak akan pernah mendapatkan laporan sebenarnya mengenai hal itu, laporan diaktifkan kembali, dikeluarkan, potongan-potongan informasi dihilangkan, lainnya dipalsukan di sana," katanya.
Christopher Lewis kemudian mengaku kepada para penyidik bahwa dia diperintahkan untuk membunuh sang Ratu oleh pria Inggris misterius bernama "Manusia Salju". Remaja itu diyakini sebagai pro-Nazi, kelompok sayap kanan yang tengah berkembang di Selandia Baru dan ingin memimpin sebuah sel teroris lokal.
Berkas polisi menunjukkan bahwa Lewis telah memimpin para petugas polisi memasuki sebuah toilet di lantai lima sebuah gedung yang menghadap rute Ratu, setelah ditanyai insiden pencurian yang tidak terkait. Di sana mereka menemukan sebuah senapan kaliber 22 dan selongsong peluru kosong.
Ratu Elizabeth II Diisukan Meninggal karena COVID-19, Ini Faktanya
Pihak kerajaan Inggris membantah desas-desus yang mengatakan Ratu Elizabeth II meninggal karena terinfeksi COVID-19. Ratu Elizabeth II hingga kini masih hidup.
