Warga Lima Desa di Lombok Bentrok dengan Senjata Petasan

Tangkapan layar (screen shot) sejumlah kelompok massa terlibat bentrokan atau tawuran dengan saling melempar petasan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sumber :
  • IST

VIVA – Sejumlah kelompok massa terlibat bentrokan dan saling melempar petasan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bentrokan yang belakangan disebut tawuran itu direkam dan videonya menjadi viral di media sosial. 

Sineas Bali, NTB, NTT, Merapat! Fesbul Buka Pendaftaran Seleksi Film Lokus 4

Polisi mengonfirmasi bahwa perang petasan itu terjadi di perbatasan Desa Sembung di Kecamatan Narmada dengan Desa Merembu di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. Massa yang terlibat disebut terdiri dari warga lima desa di sana.

Namun bentrokan itu telah berakhir dan masing-masing kubu telah bersepakat untuk berdamai, kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Komisaris Besar Polisi Hari Brata, Kamis, 22 April 2021.

Israel Hancurkan 603 Fasilitas Air di Gaza Selama Perang

Seorang kepala desa, Romi Purwandi, juga mengonfirmasi bahwa mereka telah sepakat berdamai.

Romi mengklarifikasi, peristiwa itu terjadi setelah salat subuh. Ia menampik berita bahwa kejadian bukan perang petasan, tapi gaya para remaja saat ini seperti berkelahi. 

Viral Video Pengalaman Tinggal Dekat Lanud, Netizen: Serasa Lagi Perang

"Bunyi-bunyian petasan di luar pantauan kita semua aparat desa. Tetapi ini bentuk ekspresi mereka di jalur yang jauh dari permukiman," katanya.

Lokasi perang petasan di perbatasan Desa Merembu dan Sembung. Namun tidak bisa dipastikan warga desa lainnya terlibat juga. “Bisa dari Dasan Tereng, Kerama Jaya, atau di luar desa tempat kejadian itu," ujarnya.

Kepala Polresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi mengatakan bahwa aparatnya telah berusaha mencegah kegiatan yang mengganggu kenyamanan masyarakat yang beribadah pada bulan Ramadhan. 

"Khusus di perbatasan Desa Sembung dan Merembu itu kan kejadiannya hari Minggu. Sejak saat itu anggota sudah turun dan tidak terdengar lagi suara petasan di sana," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya