Preman di Makassar Bakar Tiga Mobil karena Emosi Tak Diberi Uang Parkir Rp 3.000

Polisi merilis kasus pembakaran tiga mobil di Makassar oleh preman
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

Makassar – Seorang preman di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, (Sulsel) diringkus polisi lantaran ulahnya membakar tiga unit mobil. Preman bernama Waldi, 30 tahun itu nekat membakar tiga unit mobil ekspedisi lantaran emosi tidak diberikan uang parkir senilai Rp 3.000.

Viral Video Aksi Maling Curi Spion Mobil, Ada Cara Mencegahnya

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan, pelaku melakukan aksi pembakaran terhadap tiga unit mobil itu di lokasi pergudangan di Jalan Balang Lompoa, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

"Pelaku bernama Waldi melakukan pembakaran pada Rabu 7 Juni lalu dan berhasil diringkus Senin 12 Juni 2023 kemarin," kata Yudi kepada wartawan, Selasa 13 Juni 2023.

Preman Jagoan Kampung Ngamuk Ditagih Bayar Makan Bubur, Keluarin Celurit dan Rusak Gerobak

Yudi menjelaskan, pelaku Waldi awalnya meminta uang parkir Rp 3000 kepada salah satu sopir ekspedisi itu. Namun, sopir tersebut enggan memberi karena mengetahui jika Waldi adalah parkir liar dan preman di lokasi pergudangan itu. 

"Jadi awalnya pelaku ini meminta uang parkir Rp 3000 tapi tak diberi. Karena dia kan parkir liar," ungkap Yudi

Parkir Liar Kian Menjamur di Minimarket, Seperti Apa Aturannya?

Setelah sang sopir tak memberikan uang, kata Yudi, pelaku Waldi pun emosi dan langsung menggertak para sopir lalu pulang ke rumahnya.

Selanjutnya sehari setelah itu, Waldi kembali mendatangi kantor ekspedisi tersebut dan langsung melakukan pembakaran. Awalnya, Waldi hanya membakar tali namun lama-kelamaan api membesar dan membakar tiga unit mobil di lokasi.

"Pelaku berlagak preman, meminta uang kepada sopir truk, tapi karena tidak dikasih jadi subuh hari pelaku balik membakar tali (di truk), supaya dibilang dia preman, tapi api membesar dan menjalar," beber Yudi.

Yudi menyebut bahwa pelaku Waldi nekat melakukan pembakaran terhadap tiga unit mobil operasi perusahaan ekspedisi itu lantaran emosi tak diberi uang Rp 3000. 

"Jadi motif pelaku karena emosi tak diberi uang jatah parkir dari sopir perusahaan itu," ungkap Yudi

Yudi mengungkapkan bahwa setelah melakukan pembakaran pelaku Waldi sempat lari. Namun aksi terlarangnya itu terdeteksi kamera CCTV hingga akhirnya mempermudah polisi meringkusnya.

"Sempat kabur setelah dia membakar. Tapi akhirnya berhasil kami tangkap dia di rumahnya di Jalan Balla Lompoa, Kecamatan Wajo," ungkap Yudi.

Akibat kebakaran tiga unit mobil operasional perusahaan ekspedisi tersebut, pihak perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp450 juta.  

"Akibat dari kejadian pembakaran yang dilakukan pelaku itu pemilik truk dan mobil merugi hingga Rp540 juta," kata Yudi

Atas perbuatannya, preman Waldi telah jadi tersangka  dan terancam kurungan 12 tahun penjara. Dia disangkakan Pasal 187 ayat 1 KUHP tentang Pembakaran.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya