- Agus Rahmat
VIVA – Kasus dugaan chat mesum yang menjerat pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab dengan Firza Husein telah disetop. Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) diterbitkan sebelum Lebaran.
Saat ditanya wartawan apakah hal itu dilakukan jelang Lebaran agar tidak menyebabkan kericuhan atau demonstrasi dari umat Islam, khususnya mereka yang mendukung Rizieq, polisi membantahnya. Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menampik dibilang seperti itu.
"Tidak, tidak. Tidak ada tidak ada (untuk menghindari kericuhan atau demonstrasi). Saya belum terlalu rinci itu. Saya belum ketemu penyidik, saya belum ketemu Kapolda," ujar dia di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta Selatan, Minggu 17 Juni 2018.
Syafruddin menegaskan baru dikeluarkannya SP3 secara resmi oleh Polri lantaran itu merupakan pertimbangan dari tim penyidik. Soal bagaimana mekanisme Rizieq pulang ke Tanah Air nantinya pasca kasus dia disetop, dia tak mau berkomentar lebih jauh lagi.
"Ya lama atau tidak lama itu kembali lagi kewenangan penyidik. Pertimbangan dan kewenangan mereka," kata Syafruddin.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial YouTube sebuah video di mana pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab mengaku sudah menerima Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang dikeluarkan polisi atas kasus dugaan chatmesum yang dituduhkan kepadanya dengan wanita bernama Firza Husein.
Dalam video itu selain mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H bagi rakyat Indonesia, Rizieq juga mengaku telah mendapatkan SP3 itu dan dipegang olehnya kini yang masih berada Arab Saudi. Terkait hal tersebut, pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro membenarkannya.
"Sudah, sudah (keluar SP3)," ujar dia saat dikonfirmasi VIVA, Jumat, 15 Juni 2018. (ren)
