Logo BBC

Waspada Hujan Lebat Beberapa Hari ke Depan, Ini yang Bisa Dilakukan

Di depan rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terendam banjir, seorang bocah terlihat bermain. - Agung Fatma Putra/Getty
Di depan rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terendam banjir, seorang bocah terlihat bermain. - Agung Fatma Putra/Getty
Sumber :
  • bbc

"Hujan yang intensitas lebat ini tidak sebesar hujan pada tanggal 31 Desember dan 1 Januari 2020, jadi masyarakat harus tetap waspada. Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan jadi kesiagaan apabila hujan intensitas lebat hingga sangat lebat berdurasi 3 jam, atau bahkan lebih dari 3 atau 5 jam," katanya.

Musim hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sendiri diperkirakan baru akan mencapai puncaknya pada bulan Februari dan Maret, sehingga warga yang tinggal di kawasan rawan banjir seperti Nunung dihimbau untuk tetap waspada.

"Untuk wilayah Jabodetabek secara umum berakhirnya (musim hujan) itu sekitar April, lalu untuk musim hujannya, dengan curah hujan di atas 150 mm per hari itu diperkirakan sampai April dan Mei. Untuk puncaknya didominasi di bulan Februari dan Maret," kata Hary.

Seperti apa mitigasi banjir yang disiapkan?

Proyeksi cuaca tersebut cukup membuat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan peringatan bagi warganya yang tinggal di Indonesia untuk mempersiapkan rencana respon darurat guna mengantisipasi banjir di kemudian hari.

Kedubes AS juga telah mengumpulkan beberapa tautan seperti Peta Bencana, notifikasi darurat bagi pelancong, serta rencana tanggap darurat bagi rumah tangga, kantor, dan sekolah.

Untuk mengantisipasi kemungkinan banjir akibat hujan lebat, pemerintah provinsi DKI Jakarta mengklaim telah menyiapkan solusi jangka pendek, yakni dengan membekali lurah dengan pengeras suara dan sirine, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kita sejak kemarin itu review SOP ( Standard Operating Procedure ) yang selama ini ada dan salah satu hal yang akan diterapkan baru adalah, bila ada kabar (banjir), pemberitahuannya langsung ke warga bukan melalui jenjang…(pihak) kelurahan bukan (memberi informasi) ke RT atau RW, tapi langsung ke masyarakat," kata Anies Baswedan, kepada wartawan, Rabu (08/01).