Logo ABC

Sedih, Pria Temukan Istri-Anaknya Tewas Berpelukan Tertimbun Longsor

Nurhedi kehilangan istri dan anaknya yang tertimbun tanah longsor di kampung Cigobang, provinsi Banten.
Nurhedi kehilangan istri dan anaknya yang tertimbun tanah longsor di kampung Cigobang, provinsi Banten.
Sumber :
  • abc

Dari 700 orang yang tinggal di kampung Cigobang, sebagian besarnya adalah peladang cengkeh dan komoditas tanaman keras lainnya, termasuk Nurhedi dan Epfa.

"Saya sudah 18 tahun berladang cengkeh di bukit belakang rumah, sama sekali tidak ada tanda-tanda tanah retak, gembur atau bergerak," kata Epfa

"Malah sehari sebelum longsor saya masih kerja di ladang," tambahnya.

"Jerit tangis" sampai keesokan hari

Warga yang selamat kini belum bisa berbuat banyak karena daerah mereka terisolasi.

Beberapa pemuda berusaha mencari pertolongan ke luar kampung, namun mereka mendapati jembatan yang putus dan jalan tertimbun longsor.

Mereka juga terkejut ketika mendapat kabar bahwa kampung-kampung lain sepanjang sungai Ciberang mengalami nasib yang sama.

Sarki, 65 tahun, adalah ayah mertua Nurhedi yang dituakan di kampungnya. Di mana enam orang ditemukan meninggal dan dua warga ditemukan selamat di bawah reruntuhan rumah.

"Kami yang selamat berkumpul, tapi tidak tahu berbuat apa. Badan basah kuyup, tidak ada tempat berteduh," kata Sarki.

"Sedangkan keluar desa juga tidak mungkin karena jembatan putus, arus sungai deras sekali dan jalan juga tertutup lumpur longsor,"

"Kami bertahan di tengah hujan deras, gelap dan jerit tangis sampai kamis besoknya," tambahnya.