Perawat di Bekasi Meninggal, Diduga Akibat Corona

Perawat bawa pasien dalam pengawasan virus corona COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Salah seorang korban meninggal dunia diduga akibat virus corona merupakan warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban yang berprofesi sebagai perawat itu meninggal di salah satu rumah sakit Jakarta.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid 19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, perawat itu dikatagorikan sebagai suspect karena pekerjaannya di rumah sakit. Sayangnya, sampai sekarang hasil labotarium belum diterima pihak Kabupaten Bekasi.

"Hingga sekarang kami belum terima hasil labotarium milik korban. Jadi saya belum bisa dia positif atau negatif corona," katanya, Minggu 15 Maret 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sebelum meninggal, kata Alamsyah, perawat itu sakit lalu dinyatakan suspect corona. Kemudian pasien dalan pemantauan. Bahkan, perawat itu sempat dirawat tiga hari di rumah sakit tempat dia bekerja. Hingga akhirnya, perawat itu dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

"Belum sampai dirawat selama 24 jam, kemudian perawat itu sudah meninggal dunia," kata Alamsyah.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Alamsyah mengakui, tidak ada proses isolasi usai perawat itu meninggal dunia. Bahkan, sebelumnya keluarga korban melakukan proses karantina mandiri. "Tidak ada isolasi wilayah, tapi kami pantau keluarga yang kontak dengan beliau," katanya.

Baca: Menguak Jejak Menteri Perhubungan Sebelum Positif Corona

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024