Gubernur Anies: Yang Bikin Macet Mobil dan Motor Bukan Trotoar

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menampik kritik DPRD yang menganggap Pemprov DKI Jakarta terlalu fokus melakukan pelebaran trotoar, sehingga disinyalir sebagai penyebab kemacetan baru di ibu kota. Menurut Anies, kemacetan Jakarta bukan karena trotoar.

Pemprov Tegaskan Siswa yang NIK Nonaktif Tak Bisa Daftar PPDB Jakarta

"Setahu saya yang bikin macet itu mobil dan motor ya, bukan trotoar ya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin 11 November 2019.

Anies menegaskan, sesungguhnya panjang jalan di Jakarta tidak berubah, meskipun ada pelebaran trotoar. Hanya jumlah kendaraan yang bertambah sehingga kemacetan terjadi.

Pemprov DKI Sebut Siswa yang KJP Dicabut Bisa Daftar PPDB 2024 Via Zonasi

"Panjang jalan di Jakarta itu segitu. Jumlah kendaraan bermotornya yang meningkat banyak. Dan itu yang harus ditangani dengan lebih banyak yang mau menggunakan kendaraan umum," ujarnya.

Ia mengklaim, upaya tersebut perlahan sudah mulai berhasil di antaranya dengan pembangunan program transportasi satu harga (Jak Lingko). 

Ada Pemadaman Lampu 60 Menit di Jakarta Malam Ini, Simak Daftar Lokasinya

"Karena itu kita bersyukur dengan Jak Lingko dibangun. Jumlah pengguna kendaraan umum di tahun 2017 itu sekitar 340 ribuan. Sekarang sudah meningkat di atas 700 ribu penumpang. Artinya lebih banyak warga yang menggunakan kendaraan umum. Itu yang bisa mengurangi kemacetan," tuturnya.

Sementara itu, dengan adanya pelebaran trotoar, Anies berharap masyarakat mau berjalan kaki. "Kita berharap penggunaan sepeda juga lebih banyak," ujarnya.

Selain itu, Anies menolak tuduhan DPRD bahwa dirinya mengabaikan program antisipasi banjir Jakarta, dengan mengalokasikan anggaran revitalisasi trotoar sebesar Rp1,2 triliun. 

"Ya kita semuanya jalankan. Ada anggaran yang harus dikerjakan tahun ini (pembangunan trotoar). Ada yang dikerjakan rutin (penanganan banjir). Jadi sesungguhnya semuanya kita lakukan," ungkapnya.

Sejumlah orang tua murid terdampak PPDB DKI Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2020).

Pemprov DKI Buka Posko Layani PPDB 2024 untuk Cegah Jual Beli Kursi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan memastikan jual beli kursi melalui orang dalam tidak terjadi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024