Jakarta PSBB Total, Bogor Disekat hingga Tingkat Desa

Razia masker PSBB di perbatasan Kabupaten Bogor
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Jelang penerapan PSBB Total DKI, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan upaya penyekatan masyarakat yang keluar masuk hingga tingkat desa. Selain itu, jika melebihi 50 persen wisatawan yang datang, akan diberlakukan pengalihan arus.

Maju Jadi Caleg, Thariq Halilintar Disebut Baru Dapat 39 Suara

"Bupati sudah menginstruksikan kepada seluruh gugus kecamatan, di mana gugus tersebut melakukan pembatasan di kecamatan masing-masing terkait orang yang keluar masuk di wilayahnya, dan tindakan penertiban protokol," kata Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy, Sabtu 12 September 2020.

Roland menyampaikan, Gugus Tugas akan mengambil langkah tegas jika kapasitas lokasi wisata, khususnya puncak membludak. Selain melakukan pembatasan, akan diberlakukan pengalihan arus wisatawan.

Pendidikan Thariq Halilintar Disebut Paket C dan Maju Sebagai Caleg, Dikritik Netizen

Baca juga: Senin Depan, Bekasi Tentukan Ikuti PSBB Total Jakarta atau Tidak

Sesuai kesepakatan, akan ada pembatasan kapasitas tidak lebih dari 50 persen wisatawan yang datang. Hal itu sesuai dengan peraturan bupati yang telah ditetapkan.

Kesaksian Pemilik Bengkel di Lokasi Tabrakan Beruntun Puncak: Telat Sedikit Saya Terbawa

"Maka kami akan melakukan pengalihan arus maupun pembatasan jadi untuk warga kita arahkan untuk ke tempat asalnya ke Jakarta," katanya.
 
Rolan menjelaskan, jelang PSBB DKI arus kendaraan menuju ke kawasan puncak hari ini sementara masih normal. Menurutnya, lonjakan pengunjung wisatawan dibarengi kebijakan pemerintah daerah sekitar Bogor seperti Kota Bogor, Depok, hingga Provinsi DKI Jakarta.

"Masih katagori normal namun kita antisipasi juga terkait dengan lonjakan pengunjung mengimbangi dari pada kebijakan dari pemerintah daerah sekitar baik itu DKI, Depok, maupun Kota Bogor," jelasnya.

Di lokasi yang sama, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Sukur Hermanto menambahkan, masyarakat diharapkan semakin sadar akan bahaya penyebaran Corona. Tidak hanya dipaksa dengan aturan ataupun ancaman hukuman denda.

Pengelola lokasi wisata dan wisatawan pun diimbau menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.

"Jangan berkerumun, saling mengingatkan satu sama lain, silahkan ditegur jika sesama wisatawan tidak mengunakan masker diingatkan. Dari TNI secara 401 orang personil kami menyesuaikan jika ada tambahan yang diperlukan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya