Depok Kekurangan Relawan Pemulasaran Jenazah Korban COVID-19

Pelatihan penanganan jenazah korban COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo menyebutkan, pihaknya saat ini kekurangan tenaga relawan untuk pemulasaran jenazah korban COVID-19. Kondisi ini kian memprihatinkan lantaran kasus pandemi di kota itu masih terus bertambah.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

“Dari 36 orang, sekarang tinggal 11 orang. Tujuh perempuan dan empat pria,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 15 Oktober 2020.

Denny menuturkan, ada sejumlah faktor penyebab para relawan tersebut mundur. Di antaranya karena khawatir tertular COVID-19, dan beban tugas yang cukup berat dengan masa kerja harus siaga selama 24 jam.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

“Jadi ada yang kurang sehat, ada yang karena pekerjaannya responsif 24 jam, jadi banyak yang mengundurkan diri dengan alasan risiko tinggi terhadap kesehatan,” ujarnya.

Baca juga: Uji Fase III Vaksin COVID-19 Inggris Dilakukan di Indonesia

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Terkait hal itu, pihaknya pun berharap ada tenaga tambahan yang bersedia untuk ikut bergabung dalam misi kemanusiaan tersebut. Denny menegaskan, para relawan telah dilengkapi dengan alat pelindung diri atau APD dan pelatihan selama beberapa hari sebelum akhirnya turun ke lapangan. “Yang jelas kita masih buka untuk relawan pemulasaran jenazah COVID untuk membantu kita,” ujarnya.

Menurut Denny, idealnya tiap kecamatan ada sekira empat hingga lima orang relawan. “Tapi kan karena situasi kita enggak bisa maksa orang, harusnya minimal satu kecamatan lima orang lah,” katanya.

Ketika disinggung soal tunjangan untuk para relawan, Denny mengaku hal itu dihitung berdasarkan penanganan. Untuk satu jenazah, Pemerintah Kota Depok menyiapkan anggaran sekira Rp1,5 juta.

Ia menegaskan, pihaknya tidak akan menarik uang sepeser pun dari keluarga korban karena sudah ditanggung oleh pemerintah daerah.

“Jadi anggaran untuk relawan itu kita siapkan berdasarkan per kejadian. Untuk satu jenazah kita berikan stimulan Rp1,5 juta untuk empat sampai lima orang relawan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga bakal menyuplai vitamin dan memantau kesehatan para relawan secara berkala. Sebelum bertugas, para relawan ini wajib menjalani tes swab.

Saat ini, lanjut Denny, pihaknya pun kian gencar melakukan pelatihan atau penyuluhan terkait penanganan jenazah korban COVID-19. Mereka dibekali tata cara tentang pemandian, penyolatan, hingga aturan memakamkan jenazah yang terpapar virus berbahaya tersebut.  

Untuk diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Depok saat ini telah mencapai 5.928 kasus, sembuh 4.364 orang dan meninggal dunia 168 orang sampai dengan Kamis, 15 Oktober 2020.

Sebelumnya, jumlah pasien terkonfirmasi positif 5.833 kasus, sembuh 4.234 orang dan meninggal dunia 165 orang pada Rabu 14 Oktober 2020. Itu artinya, telah terjadi penambahan kasus sebanyak 95 orang, sembuh 130 orang dan meninggal dunia tiga orang dalam satu hari terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya