Bandara Soetta Catat Kenaikan Pergerakan Penumpang Rute Internasional

Suasana Bandara Soekarno Hatta, Jumat, 19 November 2021.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Pergerakan penumpang dengan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang mengalami peningkatan. Hal ini lantaran ada pengaruh dari periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Pesawat Garuda Indonesia Bawa Jemaah Haji Asal Makassar Terbakar, Manajemen Buka Suara

Komandan Satuan Tugas (Satgas) Udara COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Sus Agus Listiyono mengatakan, data yang diperoleh pihaknya sejak 1 Desember hingga 14 Desember, tercatat pergerakan penumpang internasional mencapai 3 ribu.

"Kalau data dari tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 14 Desember 2021 saat ini mengalami peningkatan, sudah di atas 3 ribu, bahkan pernah sampai di angka 4 ribu," katanya, Kamis, 16 Desember 2021.

Permintaan Layanan Kesehatan Melonjak, ICRC Buka RS Lapangan di Rafah

Dia melanjutkan, kenaikan itu di waktu-waktu libur atau weekend. Seperti tanggal 5 Desember 2021 berjumlah 4.003 orang. Lalu, tanggal 12 Desember 2021 berjumlah 4.248 orang. "Untuk pergerakan pesawatnya itu sekitar 25 sampai 27 flight per hari," ujarnya.

Penumpang di Bandara Soetta

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly
Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya

Padahal sebelumnya, penumpang penerbangan rute internasional di Bandara Soetta tercatat di bawah 3 ribu orang. "Sebelumnya itu di bawah 3 ribu atau antara 2.000-3.000 penumpang per harinya," ujarnya.

Angka itu ternyata adalah pergerakan penumpang yang datang dari luar negeri. Dia menerangkan, untuk penumpang yang datang dari luar negeri masih didominasi oleh warga negara Indonesia (WNI).

Sementara warga negara asing (WNA) yang paling banyak berasal dari Singapura, Turki dan Malaysia. "Mereka (WNA) dari Singapura dan Turki dan Malaysia, itu yang banyak. WNA 40 persen, WNI 60 persen," ujarnya.

Kemudian, untuk keberangkatan WNI ke luar negeri ternyata juga terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan. Makanya, masyarakat diimbau untuk menunda bepergian keluar negeri untuk mencegah penularan varian baru COVID-19  B.1.1.529 atau Omicron.

"Ada peningkatan (keberangkatan) oleh karenanya kita mengantisipasi kepulangannya. Mohon kepada masyarakat semua apabila tidak ada kepentingan yang urgent untuk ke luar negeri agar ditahan dulu. Kalau kita tidak menyikapi hal itu maka akan timbul varian baru tersebut," ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya