Geng Motor Bersenjata Tajam Masih Marak di Jakarta

Ilustrasi Senjata tajam milik geng yang motor disita polisi.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA Metro – Geng motor bersenjata tajam ternyata masih marak di Jakarta, terutama di Jakarta Timur. Sebagai bukti, pada Jumat 30 September dini hari, puluhan gerombolan geng motor melakukan konvoi di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. 

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Kapolsek Cakung Komisaris Polisi (Kompol) Syarifah Chaira Sukma menerangkan sebanyak 14 orang berhasil dicokok. Mereka terjaring saat anggota Polsek Cakung sedang melaksanakan patroli mengarah ke Banjir Kanal Timur (BKT). 

"Setelah sampai di Jalan Raya Bekasi berpapasan dengan gerombolan anak-anak tersebut. Ada 75 pemotor melintas dari arah Bekasi menuju Pulogadung," kata Syarifah kepada wartawan, Sabtu 1 Oktober 2022. 

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Saat berpapasan dengan gerombolan geng motor tersebut, Syarifah menerangkan, anggotanya memutar arah dan langsung mengejar gerombolan tersebut. Kata Syarifah, warga sekitar juga turut membantu sehingga 14 orang berhasil dicokok. 

Selain itu, sambung Syarifah, turut diamankan juga 4 bilah celurit dan bendera putih bertuliskan Studnt of Iran PHERTY TENABANG 313. "Kami mengamankan 14 pelajar yang akan melakukan tawuran dan saat di tangkap di temukan 4 unit sajam atau celurit di jalanan," ujar Syarifah. 

Cerita Mencekam Warga Deli Serdang soal Tawuran Geng Motor: Kami Mati Ketakutan

Kata Syarifah, 12 orang berasal dari 1 sekolah di Tanjung Duren Jakarta Barat. Sementara itu, 2 orang pelajar berasal dari sekolah di kawasan Cengkareng Jakarta Barat. Saat ini, mereka masih berada di Polsek Cakung. 

"Masih di Polsek dalam pembinaan," katanya. 

Syarifah menerangkan 14 orang tersebut hendak mencari lawan tawuran. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan. "Mereka mutar-mutar bawa celurit mau cari lawan," ujar dia. 

Lebih lanjut, Syarifah mengatakan, pihaknya berencana memanggil pihak orang tua dan pihak sekolah untuk mencari solusi mengatasi persoalan tersebut. Pemanggilan dijadwalkan pada Senin, 3 Oktober 2022. "Senin kita panggil pihak sekolah, lingkungan dan orangtuanya," kata Syarifah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya