Polisi Bakal Tes Urine Narkoba ke Kantor-kantor di Jakarta

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa
Sumber :
  • Antara

VIVA Metro – Bukan cuma ke kampus-kampus, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya juga berencana melakukan tes urine ke kantor-kantor di Ibu Kota. Namun, tes urine dilakukan berdasar permintaan dan kerjasama.

Usut Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert, Polisi Periksa MUI hingga Kemenag

"Silakan saja kalau mau kerjasama silakan, nggak masalah," ucap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Sabtu 29 Oktober 2022.

Ilustrasi tes urine

Photo :
  • Antara/Yusran Uccang
Digugat Cerai Wina Natalia, Ini Deretan Kontroversi Anji dari Kasus COVID-19 Hingga Narkoba

Soal tes urine di kampus, Mukti mengaku pihaknya pun melakukan berdasar kerjasama. Dirinya menegaskan tes urine tak hanya khusus untuk di kampus-kampus semata. Namun juga di sekolah dan tempat lain. Tujuannya, kata Mukti, guna menekan peredaran barang haram itu.

"Sebenarnya bukan kampus saja. Itu semuanya buat sekolah juga, di kampung tangguh juga bukan khusus untuk kampus, tapi untuk semuanya. Untuk menekan peredaran narkoba di Jakarta. Jadi bukan untuk kampus aja tapi buat semuanya," kata dia.

Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh di BSD, Polisi Akan Panggil Indonesia Flying Club

Ilustrasi/Tes Urine

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyebutkan tengah mempersiapkan program tes urine ke kampus-kampus. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen memerangi narkoba, khususnya di lingkungan anak muda.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa mengatakan, program tersebut berawal dari kekhawatiran buntut meningkatnya data pengguna narkoba dewasa ini. Menurut Mukti, berdasar data dari tahun 2019 ke 2021 ada peningkatan. Di mana peningkatannya dari 1,8 ke 1,95 persen.

"Data pengguna narkotika dari tahun 2019 ke tahun 2021 itu meningkat, dari 1,8 persen ke 1,95 persen. Adapun untuk risiko perempuan meningkat dari data BNN, di mana pada 2019  adalah 0,20 persen, 2021 jadi 1,21 persen. Hal ini yang kita khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna itu meningkat di wilayah Indonesia," kata Mukti, Kamis, 20 Oktober 2022.

Ilustrasi tes urine untuk pemeriksaan narkoba

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Lebih lanjut, Mukti mengatakan, menurut data pola penyalahgunaan 88,4 persen karena adanya pengaruh teman.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya