Aksi 411 Disebut Ada Provokator, Kapolres: Salah Paham, Itu Antar Mereka Sendiri

Empat menantu lelaki Habib Rizieq memimpin Aksi 411.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito.

VIVA Metro – Unjuk rasa bertajuk Aksi 411 yang digelar di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat mulai siang tadi telah berakhir dengan lancar. Massa telah membubarkan diri. Meskipun saat menjelang sore tadi, sempat terjadi keributan yang diduga dipicu oleh seorang provokator.

Fiki yang Bunuh Begal Akhirnya Bebas Setelah Sempat Jadi Tersangka

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin awalnya mengatakan diduga seorang provokator masuk ke massa Aksi 411 tersebut. Namun, setelah dilakukan pengecekan, yang terjadi hanyalah salah paham.

"Tadi memang diduga ada provokator tapi kami cek langsung ternyata hanya salah paham di kalangan mereka, antar mereka sendiri. Jadi bukan orang dari luar dan sudah kita pastikan bukan orang dari luar dan hanya salah komunikasi saja," ujar Komarudin kepada wartawan di Patung Kuda, Jumat, 4 November 2022.

Polisi Blak-blakan soal Parkir Liar Depan Masjid Istiqlal yang Patok Tarif Rp150 Ribu

Komarudin menyebut, sempat ada seorang diduga provokator yang diamankan. Namun, orang tersebut dilepaskan usai terbukti bagian dari massa Aksi 411 tersebut.

"Internal mereka tadi yang mengamankan dan ternyata orang yang diamankan itu mengatakan bahwa mereka bagian dari satgas," paparnya.

Crazy Rich Benny Santoso Didesak Maju Pilbup Brebes, Rumahnya Digeruduk Warga

Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana untuk menggelar unjuk rasa bertajuk 'Aksi 414' di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 November 2022. Terdapat sejumlah tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi tersebut.

Salah satu menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Hanif meneriakkan orasi dengan 3 tuntutan di hadapan massa aksi di Patung Kuda. 

Habib Hanif katakan tuntutan di antaranya adalah meminta pemerintah menurunkan harga BBM, meminta supaya harga-harga kebutuhan diturunkan, dan meminta hukum agar ditegakkan dengan adil. Hanif mengaku 3 tuntutan itu merupakan permintaan rakyat.

"Tuntutan ini bukan kepentingan kyai atau tokoh-tokoh di sini, tapi kepentingan rakyat," ujar Habib Hanif didampingi tiga memantu HRS lainnya di atas mobil Komando, Jumat 4 November 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya