PSI Sebut Keberadaan ‘Tuyul-tuyul’ di Depok akan Diselesaikan Kaesang

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep
Sumber :
  • Denny Cagur TV

Depok - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangareb ingin membersihkan Kota Depok dari ‘tuyul-tuyul’. Karena keberadaan makhluk tersebut selalu dianalogikan merugikan warga.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mengatakan, ucapan Kaesang tersebut sebagai hal simbolik yang penuh makna. Menurutnya, ‘tuyul’ banyak terjadi Depok.

“Itu juga masuk becandaan kemudian media-media mengatakan ini kaya tidak serius nih mau nangkap tuyul. Padahal kalau kita lihat kan, tuyul adalah simbol makhluk tidak kasat mata dan tiba-tiba datang terus barang kita hilang, itu kayanya banyak di Depok,” katanya, Senin (3/7/2023).

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Misalnya saja hilangnya situ di Depok. Hal itu dimaknai sebagai ulah tuyul yang menghilangkan aset pemerintah, namun wujudnya tidak nyata. Contoh lain misalnya sejumlah fasilitas dan anggaran yang awalnya ada kemudian tiba-tiba hilang tanpa kejelasan.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo

Photo :
  • Galih Purnama (VIVA)
PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut

“Ya kaya itu lah. Yang sebetulnya ini bisa dimaknai seperti itu, yang tadinya mungkin anggarannya ada, tiba-tiba tidak ada, yang fasilitas A harusnya ada ternyata tidak. Itu sebenarnya bisa dimaknai sebagai ‘tuyul-tuyul’ juga,” bebernya.

Kendati Kaesang belum pernah terlibat dalam politik praktis, namun Sigit yakin persoalan ‘tuyul’ di Depok dapat diatasi. Tanpa adanya kepentingan apapun di Depok membuat Kaesang lebih leluasa memberantas keberadaan ‘tuyul’ di Depok.

“Tapi sebetulnya sudah tampak dari statemen-statemennya Mas Kaesang. Satu, Depok yang bersih, menangkap tuyul-tuyul dan ada beberapa lah yang nanti bisa didiskusikan. Optimis bisa, selama tidak ada kepentingan. Dalam hal ini Mas Kaesang sebagai orang luar relatif tidak punya kepentingan apapun di Depok. Ketika masuk dia tidak ada beban, dia bisa masuk ke Depok tentunya harus didukung masyarakat sih,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya