Usai Ledakan di RS Eka Hospital BSD, Puslabfor Cek Alat UPS

Puslabfor Polri mengecek alat UPS di RS Eka Hospital BSD, Tangerang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Serpong – Tim Puslabfor Mabes Polri melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap alat Uninterruptible Power Supply (UPS) yang merupakan alat pensuplai listrik untuk MRI. 

Restui KEK BSD, Batam dan Morowali, Pemerintah Bidik Investasi Rp 161 Triliun

Alat tersebut diduga menjadi penyebab utama ledakan di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis, 21 September 2023. 

"Kami telah amankan dan melakukan pengecekan alat UPS. Namun, kita belum bisa sampaikan hasil dari pemeriksaan alat tersebut," kata Kompol Heriyandi dari Tim Puslabor Mabes Polri.

Presiden Iran Korban Tewas Kecelakaan Helikopter, Ada Benturan Keras di Jenazah Awak Pesawat Jatuh

Alat UPS yang diduga menjadi penyebab ledakan di RS Eka Hospital BSD.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Petugas Puslabfor pun nampak mengambil barang bukti berupa alat UPS yang masih berada di area halaman rumah sakit. Mereka membawa koper berwarna kuning dan sejumlah alat untuk mengamankan barang bukti. 

Kepala RS Polri Ungkap Soal Penyebab Kematian 3 Penumpang Pesawat Jatuh di BSD Tangsel

Alat UPS tersebut pun nampak dilakklan pengecekan. Dari pantauan di lokasi, alat pensuplai listrik itu gosong dan tertutup terpal berwarna putih dengan garis polisi yang mengitari badan UPS. 

Sementara itu, pihak manajemen rumah sakit memastikan bila layanan rumah sakit pascaledakan tersebut pun berjalan lancar. 

"Insiden ini telah tertangani dengan baik dan kegiatan operasional berangsur berjalan normal. Tidak ada korban jiwa baik dari pasien maupun karyawan rumah sakit dari insiden tersebut dan Eka Hospital terus memastikan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pasien," tulis siaran pers pihak manajemen RS Eka Hospital.

Personel militer berjaga di titik pemeriksaan di Myanmar. (Foto ilustrasi)

Bocah SD di Myanmar Gak Sadar Bawa Granat ke Sekolah Lalu Meledak, 1 Tewas dan 23 Luka-luka

Granat itu masih aktif dan belum digunakan. Granat itu diduga tak terpakai dan sisa dari konflik antara Junta Militer dan lawannya di Myanmar.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2024