Ponpes Terkurung di Depok Akhirnya Akan Punya Akses Jalan, Beli Lahan ke Ahli Waris Rp 2,7 Miliar

Mediasi Ponpes Khoirur Rooziqiin dengan ahli waris soal akses jalan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Sengketa antara Pondok Pesantren (ponpes) Khoirur Rooziqiin yang tidak memiliki akses jalan akhirnya menemukan titik terang. Kemarin, telah dilakukan mediasi antara ponpes dengan ahli waris. Setelah mediasi cukup alot, ponpes sepakat untuk membeli lahan dari ahli waris senilai Rp 2,7 miliar.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Pimpinan Ponpes Khoirur Rooziqiin, Ali Murtado mengatakan, lahan yang akan dibeli seluas 600 meter persegi. Harga per meter Rp 4,5 juta. Lahan tersebut merupakan rawa yang nanti akan diuruk oleh ahli waris setelah transaksi selesai.

“Kami sudah mediasi dengan ahli waris. Di sini sepakat membeli tanah 600 m2 seharga Rp 2,7 miliar,” kata Ali, Minggu, 17 Maret 2024.

Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Bina Petani Muda Optimalkan Lahan Rawa

Kesepakatan itu terjadi setelah beberapa kali mediasi. Pada mediasi pertama dihadiri oleh pihak kecamatan, polisi dan pengurus lingkungan juga ponpes dan ahli waris. Namun saat itu belum ada kata sepakat. Kemudian dilakukan mediasi lanjutan di lokasi lahan yang akan dibeli. Kemudian terjadi kata sepakat antara ponpes dan ahli waris.

Kondisi ponpes yang terkurung di Depok

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)
Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

“Cukup alot panjang urusannya sampai membahas banyak hal. Intinya saat itu kami belum bisa ada kata sepakat dan meminta mediasi yang lebih kekeluargaan tanpa ada pihak lain. Cukup diwakili RT dan RW. Alhamdulillah mediasi kedua dilakukan di titik lokasi supaya lihat langsung. Mediasi lebih hidup,” ujarnya.

Untuk pembayaran lahan dilakukan dalam beberapa termin. Pertama akan dibayarkan Rp 1 miliar setelah lebaran. Pihak ponpes masih berharap ada penurunan harga dari ahli waris. Tapi dari mediasi kemarin, ahli waris tidak bersedia menurunkan harga jual. “Ahli waris masih kekeh minta harga Rp 4,5 juta,” ujarnya.

Namun dari harga itu nantinya pihak ahli waris yang akan menguruk empang menjadi tanah biasa. Nantinya akan bisa dibangun di atas tanah urukan tersebut.

“Kabar baiknya, dengan harga itu ahli waris bersedia menguruk tanah rawa. Jadi Rp 4,5 juta/ meter sudah dalam bentuk dikeruk oleh ahli waris. Jadi kami terima tanah rawa jadi tanah biasa dan bisa bangun di atasnya,” ujarnya.

Ali bersyukur akhirnya ponpes bisa memiliki akses jalan. Dia pun mengajak banyak pihak untuk membantu mengumpulkan dana agar pelunasan dapat dilakukan.

 “Alhamdulillah kami akan memiliki akses jalan dari sisi barat secara permanen. Harapanya ajak teman-teman untuk jadi orang baik untuk jalan akses ponpes untuk wakaf untuk akses jalan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya