Polisi Hentikan Penyidikan Iklan Prabowo dan Jokowi

Prabowo Subianto mengangkat tangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama saat Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Penyidik Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus iklan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang menampilkan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Tidak ditemukannya unsur pidana seperti yang direkomendaksi oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, menjadi alasan kenapa polisi harus menghentikan kasus ini.

Evaluasi Mudik 2024, Muhadjir Ungkap Sejumlah Catatan dari Jokowi

Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) itu dikeluarkan pada 9 Oktober lalu.

Setelah memintai keterangan terhadap sepuluh orang saksi, penyidik akhirnya memutuskan bahwa kasusnya dihentikan. Tidak ada bukti kampanye di luar jadwal.

"Jokowi, Ahok dan Prabowo, tidak diperiksa karena tidak ada korelasi dengan iklan tersebut," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat, 12 Oktober 2012.

Dari pemeriksaan seluruh saksi, seperti Dasril Affandi, Giofedi, Andi Syafrani sebagai terlapor, FX Ridwan Handoyo, Adjie S Soeratmadjie, Fachry Dermawan perwakilan dari televisi, kemudian Andi Surya Wirawan Sadha dari PT Activate Media Nusantara, Eko Suprati dari perwakilan KPU DKI Jakarta, Setyo Edi dan Ngadiran dari APPSI, diketahui bahwa APPSI bukan termasuk dalam tim sukses pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

Dengan tidak tergabungnya APPSI sebagai tim sukses pasangan tersebut, telah mematahkan Pasal 75 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Menurut Rikwanto, APPSI serta media yang menayangkan iklan tidak mengetahui jadwal kampanye putaran kedua. Di antaranya, telah ditetapkan bahwa 27 Agustus 2012 sudah masuk dalam masa tenang.

"APPSI tidak termasuk tim kampanye. Dari keterangan pasal tersebut, saudara Ngadiran (perwakilan APPSI) tidak memenuhi unsur, dan kampanye di luar jadwal tidak terbukti," jelas Rikwanto. (eh)

28.861 Tersangka Narkoba Ditangkap Selama 8 Bulan, Ada Pelaku Kasus Laboratorium Ekstasi
Tentara Israel saat melakukan operasi militer di Gaza, Palestina

Militer Israel Bersiap Gempur Rafah, Minta Warga Palestina Segera Mengungsi

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan pada Minggu, 5 Mei 2024, bahwa rencana serangan darat di Rafah, Jalur Gaza selatan akan segera terjadi.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024