- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Udar Pristono, mengatakan instansinya belum bisa membangun transportasi air di sepanjang Kanal Banjir Timur yang melintas dari Duren Sawit hingga Marunda selama debit air masih rendah.
"Kalau musim kering jadi tanah, musim hujan jadi lautan. Kalau KBT beres, saya bisa tarik dari Cipinang Muara sampai ke Duren Sawit kemudian Marunda," ujar Pristono di Balai Kota, Kamis, 6 Februari 2013.
Idealnya, kata dia, KBT bisa dilintasi 'waterway' bila ketinggian air mencapai dua meter.
Dia menjelaskan bahwa konstruksi jembatan di atas KBT tidak akan mengganggu lintasan transportasi air jika dioperasikan kelak. Asalkan memenuhi beberapa syarat.
"Kalau kapalnya dibikin pendek maka jembatannya tidak akan ganggu, kecuali kalau kapalnya bertingkat, akan mentok. Kemudian kalau airnya terlalu tinggi, maka level airnya harus dijaga," katanya.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Darmaningtyas, mengatakan ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh Pemprov DKI untuk menjalankan trasnportasi air di KBT agar tidak gagal seperti waterway Halimun–Dukuh Atas pada 2007 lalu.
Persiapan itu antara lain menjaga kestabilan debit air kali yang dipakai untuk moda angkutan air, pengerukan sedimentasi kali, dan penataan sepanjang kawasan sempadan kali.
Menurut dia memang sudah saatnya paradigma pengembangan jalan berubah. Saat ini sulit jika hanya mengandalkan pengembangan angkutan jalan. "Saatnya kembali melihat sungai sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan," ucap dia. (eh)
KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK
Komisi Pemilihan Umum atau KPU sudah menyiapkan delapan tim kuasa hukum untuk menangani sidang perselisihan hasil pemilihah umum (PHPU) Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi.
