- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Meski usianya telah menginjak 69 tahun, Abdullah Sani tetap semangat mengenyam pendidikan. Bersama ribuan siswa setingkat sekolah menengah atas, hari ini Sani, begitu dia sering disapa, jadi peserta Ujian Nasional.
Dengan serius, kakek tiga cucu ini membaca soal-soal yang diuji di hari pertama, yakni Bahasa Indonesia. Semua soal ia lahap habis, meski tampak kebingungan di raut wajahnya.
Selama ini, Abdullah Sani mengejar paket C di Yayasan Al Muhajirin, Jatimulya, Depok, Jawa Barat. "Bismillah saja. Saya tetap harus semangat dong. Kan ilmu enggak pandang usia," tuturnya sambil tersenyum saat berada di ruang ujian 22, SDIT Al-Muhajirin Depok.
Tak hanya itu saja, Sani ternyata juga punya hobi membaca. Apapun dia lahap, mulai dari koran, majalah, hingga buku. Tapi, dia tetap punya keterbatasan kemampuan mengingat usia yang makin senja.
"Paling cuma beberapa menit saya baca, maklum mata udah enggak awas. Suka pusing kalau baca lama-lama."
Di Yayasan itu, banyak yang senasib dengan Sani, menuntut ilmu setara SMA di usia yang tak lagi belia. Namun hanya Sani-lah yang sudah berusia lanjut. (h)
Ikonik karena Jadi Kanvas Kosong bagi Para Kreator
Produk ini menjadi ikonik dan telah menjadi kanvas kosong bagi para seniman, kreator, dan budaya selama beberapa generasi.
