Tuntut Naikan Upah, Buruh Demo Ahok

Demo Buruh
Sumber :
VIVAnews
Edy, Ijeck dan Bobby Nasution Berebut Tiket Diusung Demokrat di Pilgub Sumatera Utara
- Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai serikat dan organisasi buruh se-DKI Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ijeck Resmi Mendaftar Bakal Calon Gubernur Sumut 2024 ke Demokrat

Dalam aksinya, mereka meminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meninjau kembali besaran standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Pengupahan DKI.
Ini Pentingnya Suplemen Protein dalam Pembentukan Otot dan Kesehatan Tubuh


"Kami menuntut Ahok meninjau kembali KHL DKI yang saat ini hanya ada di kisaran Rp2,3 juta," ujar Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Muhammad Rusdi, di lokasi unjuk rasa, Selasa, 21 Oktober 2014.


Rusdi menuturkan, besaran KHL sebesar itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak para buruh. Ia menekankan bahwa besaran KHL harus mengimbangi tuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 30 persen yang disuarakan oleh para buruh.


Rusdi mencurigai adanya kesalahan metode pengukuran yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan dalam menentukan besaran KHL itu. "Kalau kita menggunakan standar harga di salah satu pasar yang disurvei, yaitu Pasar Blok A Tanah Abang, hasilnya itu malah sampai mencapai Rp. 3.501.000. Survei yang dilakukan Dewan Pengupahan itu tidak mengambil harga yang tertinggi, tapi dirata-ratakan," ucap Rusdi.


Tuntutan untuk melakukan peninjauan kembali besaran KHL itu, dikatakan Rusdi, sudah disampaikan juga secara langsung kepada Ahok pagi tadi. Kepada Ahok, Rusdi juga menyampaikan bahwa kenaikan UMP sebesar 30 persen merupakan harga mati yang dituntut oleh para buruh.


"Kita akan aksi terus menerus selama 3 hari ini. Jika tuntutan kami terus tidak dipenuhi, di awal November, insya Allah seluruh rekan kami yang berada di Pulogadung, Cilincing, dan kawasan-kawasan industri lainnya akan ikut bergabung dalam sebuah aksi mogok nasional," ancam Rusdi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya