- Muhammad Iqbal
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta, warga tak selalu menyalahkan Transjakarta tiap kali terjadi kecelakaan yang melibatkan moda transportasi massal yang dikelola oleh PT. Transportasi Jakarta itu.
Ahok mengatakan, banyak kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Transjakarta yang disebabkan oleh kelalaian dari pengendara kendaraan pribadi yang mencoba menerobos jalur busway.
"Kamu kalau nyoba nyeberang di jalur busway, supir Transjakarta-nya kaget, kamu pasti ketabrak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.
Ahok mengeluhkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang menegaskan jalur busway adalah jalur khusus yang tak boleh dilintasi oleh kendaraan lainnya.
Ahok mengatakan, seharusnya keberadaan jalur busway diatur seperti halnya jalur rel kereta api yang berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian ditegaskan sebagai sebuah jalur steril yang tidak diperuntukkan untuk dilintasi kendaraan lainnya.
"Undang-undang kita belum mengatur, makanya Transjakarta masih sering dianggap salah," ujarnya.
Menurut Ahok, untuk mencegah peristiwa serupa, Pemprov DKI pada tahun ini akan memasang pembatas berupa Movable Concrete Barrier (MCB) di seluruh jalur busway. Pemprov DKI juga akan memasang alat RFID (Radio Frequency Identificator) yang berguna untuk membuka palang gerbang elektronik yang juga akan dipasang di masing-masing pintu perlintasan busway.
"Kita ingin jalur busway ditutup saja."
Sebelumnya, pada Rabu, 17 Juni 2015, seorang pengendara sepeda motor dan seorang wanita yang membonceng mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Latumenten, Jakarta Barat. Sepeda motor korban ditabrak Bus Transjakarta saat hendak memutar arah. Akibat benturan yang keras, kedua pengendara sepeda motor terluka. Bahkan, beberapa jam kemudian, salah satunya meninggal dunia karena menderita luka parah.
(mus)
