- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
"Kita join investigation, kami saling back up informasi. Polda Metro Jaya sudah ke TKP di Jasinga. Sudah mendapatkan gambaran yang cukup baik tentang TKP langsung karena itu prinsip dalam pengolahan TKP, dan sudah mendapatkan mendapatkan progres yang belum bisa disampaikan ke publik," kata Krishna kepada VIVA.co.id Senin, 9 November 2015.
Krishna menjelaskan, sudah bekerja sama dengan DVI (Disaster Victim Investigation), dokter forensik, Labfor dan saat ini sedang menunggu hasil.
"Apabila hasil itu didapat, ada beberapa potential witness akan kami periksa, tapi untuk mendapatkan itu dibutuhkan penyelidikan," ujar dia.
Saat ini, kata Krishna, anggota sedang di lapangan dan ada di beberapa lokasi yang tidak bisa disebutkan.
"Potential witness sudah diawasi apabila hasil dari Labfor, DVI dan forensik keluar dan identik. Misalnya terhadap potential witness kita tingkatkan potential suspect dan akan dilakukan pendalaman. Belum jadi suspect. Pendalaman terhadap orang yang kami curigai dan mudah-mudahan kasus ini terungkap," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Jumat pagi, 23 Oktober 2015 warga Desa Panggaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan. Jenazah bocah perempuan itu ditemukan tergeletak mengenaskan di Petak 17 A, RPH Tenjo, tengah hutan milik Perhutani.
Setelah diselidiki, ternyata jasad bocah perempuan yang ditemukan tewas di Jasinga, Bogor, bernama AAP (12). Jasad akhirnya berhasil dikenali pihak keluarga di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.