- Kapolsek Tambora, Komisaris Polisi Wirdhanto
VIVA.co.id - Kebakaran yang sering melanda pemukiman penduduk di kawasan Tambora, Jakarta Barat, membuat penanggung jawab tempat tersebut ambil sikap. Kapolsek Metro Tambora, Komisaris Polisi Wirdhanto mengatakan, polisi akhirnya memasang tombol panik saat kebakaran (fire panic button) yang telah terhubung di pos Rw 02 Keluarahan Jembatan Besi.
Pemasangan fire panic button ini sebagai sistem peringatan dini bahaya kebakaran. "Jadi tombol itu berupa penyalaan yang berbentuk sirine alarm stelling dengan harapan warga bisa mengetahui sejak dini bahaya kebakaran yang terjadi," ujar Wirhdanto pada VIVA.co.id Jumat, 22 Januari 2016.
Baca juga:
Wirdhanto menjelaskan, jika warga sudah menekan tombol tersebut, nantinya para warga akan mengevakuasi manula, ibu-ibu dan anak-anak yang berada di dalam rumah untuk segera keluar ke titik aman yang sudah ditentukan.
Selanjutnya, para lelaki yakni bapak-bapak dan remaja membantu proses evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan.
"Apabila memungkinkan membantu pemadaman api sambil menunggu pemadam kebakaran dan Polisi, namun apabila tidak memungkinkan jangan menjadi pahlawan kesiangan," kata Wirdhanto.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, dan yang paling utama adalah meminimalisasi korban jiwa.
"Belajar dari kejadian kebakaran beberapa hari lalu di lokasi yang sama ,yang menelan lima korban jiwa (kel alm Ricky dan karyawan)," ucap dia.
Dia menambahkan, kawasan Tambora merupakan wilayah yang padat penduduk yang sangat tiggi dan rentan akan kebakaran.
Tak hanya memasan dan menyalakan tombol tersebut, acara ini juga dilanjutkan dengan simulasi oleh warga saat tombol itu tekan.Terlihat para warga berhamburan dan berlari ke tempat aman.
"Kedepan, kami merencanakan pemasangan sistem ini di lima RW yang telah dipetakan sebagai wilayah rawan kebakaran yaitu di kelurahan Pekojan, kalianyar, Angke, Tambora dan Krendang," kata dia.
Usai Kebakaran di Tambora, 60 Warga Masih Mengungsi
Berbagai bantuan dikirim ke lokasi kebakaran.
