- VIVA.co.id / Rebbeca Reifi Georgina
VIVA.co.id – Kepala Planetarium dan Observasi Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Yuni, mengaku kaget dengan jumlah kedatangan masyarakat yang ingin melihat fenomena gerhana Matahari dari Planetarium. Sebelumnya pihak Planetarium memperkirakan kedatangan masyarakat hanya akan mencapai angka 800 orang.
"Animo masyarakat luar biasa sekali, kami tidak menyangka akan sebanyak ini. Jumlah pengunjung sangat meningkat jauh, diperkirakan lebih dari 10.000 orang yang datang. Padahal, sebelumnya kami kira hanya sekitar 800 orang yang datang," kata Yuni, Rabu, 9 Maret 2016 di Planetarium, Jakarta.
Ia menjelaskan, pada umumnya, masyarakat yang datang mengunjungi Planetarium untuk melihat pertunjukan konjungsi bintang atau luar angkasa hanya sekitar 1.200 orang.
Kali ini Planetarium menyediakan 4.700 kacamata dan delapan teropong serta tiga layar untuk nobar Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia.
"GMT sebelumnya pada 1983 kami tidak melakukan ini. Kami tidak mencari atau mendapat keuntungan apa pun, hanya kontribusi pertunjukan tata surya. Sama sekali tidak ada yang dikomersialkan karena semua menggunakan biaya APBD," ujar Yuni.
Jangan Panik Jika Siang Nanti Langit Mendadak Berubah Malam
Masyarakat jangan panik siang hari nanti langit mendadak seperti malam hari. Hal itu karena adanya ini.
